Kasus Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang, Pemerintah Minta Maaf dan Janji Evaluasi

1 hour ago 1
Kasus Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang, Pemerintah Minta Maaf dan Janji Evaluasi Ilustrasi(Antara)

MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan pemerintah seger menangani insiden keracunan makanan yang terjadi di sejumlah wilayah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden tersebut mendorong langkah pemulihan terhadap korban sekaligus evaluasi menyeluruh terhadap dapur penyedia makanan.

Permintaan Maaf Pemerintah

Dalam konferensi pers yang digelar di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (19/9) Prasetyo menyampaikan penyesalan mendalam atas kejadian tersebut.

"Atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, kami memohon maaf karena terjadi beberapa kali kasus di sejumlah daerah. Itu bukan sesuatu yang diharapkan, apalagi disengaja," ungkapnya.

Penanganan Cepat dan Kolaboratif

Prasetyo menjelaskan bahwa pemerintah, bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemerintah daerah, telah merespons insiden dengan tindakan cepat. Mereka memastikan seluruh penerima manfaat yang terdampak memperoleh penanganan medis dan dukungan yang layak.

Evaluasi Menyeluruh dan Perbaikan Sistem

Sebagai bagian dari upaya untuk mencegah insiden serupa, evaluasi terhadap seluruh proses distribusi makanan sedang dilakukan secara menyeluruh.

"Ini tentu menjadi catatan dan bahan evaluasi. Upaya mitigasi dan perbaikan juga sedang dilakukan agar masalah ini tidak terulang lagi," ujar Prasetyo.

Target Zero Incident: Perbaikan Dapur SPPG

Guna menekan risiko kejadian serupa, BGN menargetkan untuk mencapai 'zero incident' dalam pelaksanaan program MBG. Salah satu langkah utama adalah melakukan pembenahan pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat dalam proses penyediaan makanan bergizi tersebut.

Kasus Dugaan Keracunan MBG di Sejumlah Daerah

1. Kabupaten Garut
Sebelumnya, 159 siswa SMA Siti Aisyah di Kecamatan Kadungora,  Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilarikan ke puskesmas setempat pada Rabu (17/9). Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, serta diare.

Jumlah tersebut kemudian bertambah karena ada ratusan siswa dari sekolah-sekolah lainnya di kecamatan yang sama yang mengalami gejala serupa. Hingga Jumat (19/9), total siswa yang dilaporkan mengalami sakit berjumlah 569 siswa.

Para siswa itu dilaporkan berasal dari empat sekolah, yakni SMA Siti Aisyah, MA Maarif Cilageni, SMP Siti Aisyah, dan SDN 2 Mandalasari. Masih ada 19 pelajar yang menjalani perawatan akibat keracunan tersebut.

2. Kabupaten Tasikmalaya
Sebanyak 28 orang pelajar TK, SD Negeri Cidadap, Kecamatan Karangnunggal dan SD Negeri Cikalong, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG), Kamis (18/9). Kejadian tersebut, menyebabkan 7 pelajar harus menjalani perawatan di Puskesmas dan 3 pelajar di klinik Sativa.

3. Kabupaten Sragen
Sebanyak 196 siswa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG pada 12 Agustus 2025. Rata-rata mengalami gejala gangguan pencernaan ringan seperti mual.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |