
Kasus demam dengue (DBD) di Kabupaten Simalungun menunjukkan adanya lonjakan kasus dalam tiga bulan terakhir ini.
"Kasus DBD dalam 3 bulan terakhir pada Juni 2025 sebanyak 18 kasus, Juli sebanyak 23 kasus dan
Agustus sebanyak 24 kasus," kata Plh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Simalungun, Hamonangan Nahampun, Rabu (17/9).
Sebagai upaya pencegahan kasus DBD lanjut Hamonangan Dinkes Simalungun menerapkan dan melakukan strategi penanggulangan berupa survei dan penanggulangan vektor. Upaya ini untuk mendata titik yang terdapat vektor/jentik nyamuk yang menularkan DDB. Pengendalian Vektor merupakan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk
Lebih lanjut melakukan penelusuran epidemiologi ketika terjadi kasus DBD. Penelusuran epidemiologi dilakukan untuk mencari tahu faktor risiko DBD sehingga dapat diantisipasi dan tidak terjadi kasus lain. Kemudian melakukan sosialisasi pencegahan DBD di tingkat kecamatan dengan mengundang Forkopimca.
Selain itu, upaya promosi kesehatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M+ sebagai program utama pengendalian DBD merupakan strategi utama dalam memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor pembawa virus dengue penyebab DBD.
"Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lainnya," jelasnya.
"Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah," tambahnya.
Sementara upaya Plus-nya dengan cara menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur.
"Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk," kata Hamonangan. (H-1)