Para pekerja berjalan kaki menuju shelter transportasi umum saat jam pulang kantor di Jakarta, Rabu (28/5/2025).(Usman Iskandar/MI)
DINAS Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat terjadi lonjakan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2025. Sejak Januari hingga 19 September tahun ini, tercatat sudah 1.004 karyawan yang terkena PHK.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Disnaker Kota Bekasi Januk Suwardi mengungkapkan, jumlah itu lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah PHK tahun sebelumnya. Pada 2024, jumlah orang yang terkena PHK di Kota Bekasi terhitung 941 orang.
Namun, Januk mengaku belum memiliki data dari mana sektor industri para pihak yang terkena PHK. Pihaknya hanya menerima laporan PHK tanpa memilah sektor industri terkait.
"Tidak ada, laporan PHK di sini hanya melaporkan ada PHK di PT ini, kemudian kita buatkan JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan)-nya. Jadi enggak ada datanya tapi ini masukan buat saya coba nanti dimasukin ke depannya," jelas Januk dalam keterangannya, Kamis (25/9).
Januk menambahkan, Disnaker Kota Bekasi membantu masyarakat yang terkena PHK untuk memperoleh JKP. "Kita terbitkan JKP-nya untuk segera mereka bisa memperoleh dananya," pungkasnya.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang diunggah pada laman resminya, sebanyak 10.080 warga Jabar pada 2025.
Adapun total pekerja yang terkena PHK dari hasil pantauan Kemenaker di 35 provinsi terhitung Januari hingga Agustus 2025 mencapai 44.621 orang. Artinya, 22,59% atau 10.080 pekerja yang terkena PHK berasal dari Jabar. (H-4)
