Kapal Yunani Gabung Armada Sumud Global untuk Gaza

1 hour ago 1
Kapal Yunani Gabung Armada Sumud Global untuk Gaza Kapal Armada Sumud Global menuju Gaza.(Dok. AFP/FETHI BELAID)

DUA kapal asal Yunani berangkat dari pelabuhan di Pulau Syros pada Minggu (14/9) untuk bergabung dengan Armada Sumud Global menuju Gaza. Armada sipil internasional berskala besar ini bertujuan menembus blokade Israel dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda krisis tersebut.

Kapal Oksigono berlayar dengan awak sepenuhnya dari Yunani, sementara Ilektra mengangkut relawan dari berbagai negara.

Keberangkatan kedua kapal ini disertai acara dukungan di seluruh pulau, di mana ratusan warga berkumpul di pelabuhan guna memberi semangat kepada para kru.

Saat kapal meninggalkan dermaga, kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan slogan-slogan, antara lain Kebebasan untuk Gaza, Perlawanan akan menang dan Hancurkan Israel.

Solidaritas Internasional

Perwakilan dari March to Gaza Greece, gerakan pro-Palestina yang mengoordinasikan aksi ini, menjelaskan bahwa keberangkatan kapal-kapal Yunani dimaksudkan untuk mematahkan blokade Israel atas Gaza serta menggalang dukungan komunitas internasional.

"Tujuannya adalah memobilisasi komunitas global dan berkontribusi pada pembentukan koridor aman untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata pejabat gerakan tersebut seperti dilansir Anadolu, Senin (15/9).

Menurut penyelenggara, kehadiran kapal Yunani dalam Armada Sumud Global menjadi sinyal kuat solidaritas internasional dengan rakyat Palestina, sekaligus menarik perhatian dunia pada bencana kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.

Armada Terbesar yang Pernah Ada

Armada Sumud Global mulai berkumpul sejak bulan lalu, dengan kapal lain yang telah lebih dulu berangkat dari Barcelona, Spanyol dan Genoa, Italia.

Penyelenggara menyebut misi ini belum pernah terjadi sebelumnya, berbeda dengan upaya terdahulu yang hanya melibatkan satu kapal dan biasanya langsung dicegat oleh Israel sebelum penumpangnya dideportasi.

Konvoi kali ini menjadi yang terbesar dalam sejarah aksi solidaritas maritim untuk Palestina, dengan tujuan utama menantang blokade Israel dan mengirimkan bantuan bagi warga Gaza.

Selama berbulan-bulan, penutupan semua penyeberangan oleh Israel telah menyebabkan kondisi kelaparan akut di wilayah tersebut.

Krisis Kemanusiaan Gaza

Sejak Oktober 2023, militer Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 65.000 warga Palestina di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Serangan udara tanpa henti membuat daerah kantong itu tak lagi layak huni, memicu kelaparan massal serta penyebaran penyakit menular. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |