Seluruh ruangan di PT Timah alami kerusakan parah, pascademo anarki yang dilakukan ribuan penambang pada Senin (6/10/2025).(MI/Rendy Ferdiansyah)
AKSI demonstrasi yang berujung anarki di PT Timah Tbk jelang kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto pada Senin (6/10) kemarin menyisakan berbagai kerusakan di kantor pelat merah tersebut.
Puing-puing seperti pecahan kaca jendela, pintu, dan peralatan kantor tampak berserakan di lantai.
Kerusakan terparah berada di lantai lobi serta di seluruh ruangan, baik di lantai satu maupun lantai dua gedung utama. Di setiap ruang didapati batu mulai dari ukuran kecil hingga besar yang diduga digunakan pendemo untuk aksi anarki.
Di dalam gedung PT Timah, para pendemo merusak semua peralatan kerja mulai dari meubeler hingga peralatan elektronik.
Kapolda Babel Irjen Hendro pandowo mengatakan kondisi PT Timah memang mengalami kerusakan parah, mulai pintu jendela pecah semua.
"Memang kondisi yang parah baik kerusakan jendela, pintu hingga peralatan kerja seperti meubeler dan elektronik, tapi tidak ada barang yang dijarah," kata Kapolda usai meninjau kerusakan paska demo di PT Timah, Selasa (7/10).
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Babel, termasuk penambang untuk tetap tenang hingga suasana sudah kondusif.
"Suasana sudah kondusif, untuk pendemo tidak ada yang kami amankan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Vina, mengatakan saat ini karyawan PT Timah bekerja dari rumah atau work from home (WFH), karena semua ruangan di gedung utama rusak.
"Belum tahun sampai kapan WFH-nya," kata Vina.
Ia mengaku untuk kerugian akibat banyaknya kerusakan mulai di dalam kantor hingga luar kantor belum bisa ditaksirkan, karena masih dalam penghitungan.
Selain mengunjungi PT Timah, Kapolda Babel juga meninjau anak-anak sekolah yang terdampak gas air mata, serta warung yang terdampak kerusuhan.
Sebelumnya, Senin (6/10) kemarin, ratusan penambang dari berbagai wilayah di Babel berunjuk rasa di depan kantor PT Timah, Kota Pangkalpinang.
Unjuk rasa tersebut merupakan puncak dari kekesalan masyarakat yang merasa dirugikan kebijakan PT Timah. Terutama terkait harga beli timah basah dan munculnya satgas yang dianggap meresahkan penambang.
Aksi unjuk rasa bersamaan dengan jadwal kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Bangka Belitung yang secara khusus dilakukan untuk mengunjungi PT Timah. Akibat demo itu, Presiden batal mengunjungi PT Timah dan hanya berkunjung ke smelter timah yang disita dari para terpidana kasus korupsi tata kelola timah. (RF/E-4)


















































