"Kang Paket" Kejar Target Waktu, Armada Logistik Mesti Waspadai Kaki-Kaki dan Ban

4 weeks ago 24
Bengkel di Cikarang, Senin (6/10) tengah menangani kendaraan logistik, masalah utama yang dihadapi armada pengantar paket adalah kaki-kaki serta ban.(Dok Istimewa)

Gairah masyarakat berbelanja di toko daring kian memacu peluang bisnis armada logistik. Pertumbuhan jumlah armada juga berdampak pada tingginya kebutuhan bengkel yang berfokus pada layanan b2b, siaga 24 jam, bersedia melakukan kunjungan, serta storing di lokasi kendaraan mogok.

"Peluang bisnis bengkel B2B masih sangat potensial karena belum banyak bengkel yang menangani kendaraan khusus komersial yang dikelola profesional dan siap kapan pun dibutuhkan," kata Direktur Utama Rawat Armada Bersama (RABA) Afif Afianto, Senin (6/10).

Masalah yang paling sering ditemui pada kendaraan niaga dan komersial, termasuk logistik, kata Afif, di antaranya kaki-kaki. "Jarak tempuh kilometer yang cukup tinggi. Begitu pula, tingginya kilometer juga berpengaruh pada pergantian ban, khususnya diluar Jawa akibat kontur jalannya." 

Namun, lanjut Afif, perilaku pengemudi juga sangat berpengaruh terhadap performa kendaraan. Misalnya, apabila ada asap putih atau hitam mengepul pada pembuangan dan indikator menyala, maka kendaraan harus berhenti dan tidak bisa dipaksa jalan karena beresiko terjadi turun mesin. 

Sementara, jenis kendaraan komersial, termasuk logistik yang saat ini jadi favorit pengusaha adalah truk, bak terbuka, boks, serta blindvan. RABA sendiri berfokus pada jasa perawatan dan perbaikan truk dan kendaraan komersial. Pada Jumat (3/10) RABA mengoperasikan workshop di Cikarang, melengkapi empat lokasi lain di Makassar, Palu, Kendari, serta Samarinda. Setiap bulannya kelima workshop itu menangani sekitar 160 unit, sementara perbaikan adhoc sekitar 450 unit per bulan. Salah satu perusahaan logistik yang menggunakan jasa workshop itu adalah PT Jasa Berdikari Logistic Tbk (JBL) yang memiliki 500 unit armada. (X-8)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |