
PEMERINTAH mendukung langkah pihak swasta dalam mengkampanyekan kepedulian lingkungan melalui ajang ekonomi kreatif seperti kompetisi foto dan video.
"Upaya mengkampanyekan kepedulian lingkungan dengan cara konservasi tidak dapat dilakukan sendirian. Kompetisi seperti ini bisa jadi medium penting untuk membangun partisipasi publik melalui pendekatan kreatif lintas sektor," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani saat peluncuran International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-34, di Bogor, Rabu (18/6).
Kemenpar, kata Rizki, dalam hal ini turut mengapresiasi konsistensi Taman Safari Indonesia (TSI) dalam menyelenggarakan IAPVC sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif.
“Kompetisi ini menunjukkan karya visual tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga memiliki potensi ekonomi dan dampak sosial besar, yakni kepedulian pada lingkungan,” pungkas Rizki.
Tahun ini, IAPVC ke-34 dibuka mulai 12 Juni hingga 30 Agustus 2025. Kompetisi terbuka untuk kalangan fotografer profesional, penggemar fotografi, komunitas kreatif, hingga konten kreator.
"Mengusung tema The Picture of Nature’s Secret, IAPVC tahun ini mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi keindahan dan keunikan alam yang jarang terlihat serta mengabadikannya dalam bentuk karya visual," ujar Acting CMO TSI Group Alexander Zulkarnain.
Dia menuturkan sejak pertama kali diselenggarakan pada 1991, IAPVC terus berkembang dan menjaring puluhan ribu karya dari berbagai negara. Peminat dari luar negeri pun semakin banyak yang mengirim karya fotonya, mengingat event ini tidak hanya satwa yang berada di TSI ataupun di Indonesia, tetapi juga foto/video satwa di luar negeri pun boleh diperlombakan.
“Kontribusi peserta dari luar negeri sekitar 5% atau sekitar 500 peserta dari berbagai negara seperti Asia Tenggara, Jepang, dan lain-lain,” ucapnya.
Pada 2024, kompetisi ini diikuti lebih dari 8.000 peserta dengan lebih dari 23 ribu karya terkumpul. Tahun ini, Alexander menargetkan akan menggaet 10 ribu peserta dengan lebih dari 30 ribu karya terkumpul, mengingat setiap peserta bisa mengirim karya foto/video sebanyak-banyaknya.
Director of Commercial & Business Development TSI Hans Manansang menambahkan pada tahun ini IAPVC semakin adaptif dengan menghadirkan kategori video, mengikuti tren konsumsi konten visual yang terus berkembang.
Selain itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, TSI akan menggelar roadshow IAPVC ke Taman Safari Solo, Taman Safari Bogor, dan Taman Safari Prigen, untuk menjangkau publik lebih luas.
Saat ini, jelas Hans, lebih dari 4,9 miliar orang menggunakan media sosial dan konten seperti foto dan video, yang terbukti 40% lebih efektif dalam menyampaikan pesan. “Kami percaya bisa menjadi jembatan strategis antara kreativitas dan kepedulian lingkungan,” kata Hans.
Hans menegaskan pesatnya arus digital dan konten visual membuat TSI melihat peluang besar bagi IAPVC dalam menyuarakan pesan konservasi dan menjembatani ekspresi kreatif dan kepedulian terhadap alam melalui cara yang fresh, relevan, dan menginspirasi. (H-2)