
KETUA Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menilai tercapainya kesepakatan Indonesia dan Uni Eropa (UE) dalam perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) akan mendorong signifikan perdagangan kedua pihak.
Pada 2024, total nilai perdagangan Indonesia–UE tercatat mencapai US$30,1 miliar atau setara €27,3 miliar. Angka tersebut terdiri dari ekspor UE ke Indonesia sebesar €9,7 miliar, dan impor UE dari Indonesia sebesar €17,5 miliar.
"Jumlah ini akan meningkat signifikan pada masa akan datang. Ini adalah sebuah breakthrough dalam perdagangan internasional yang telah memakan hampir satu dekade dalam negosiasi," ujar Anin, sapaan akrab Ketum Kadin dalam keterangan pers, Senin (14/7).
Sebagai pembanding, Anin menyoroti perjanjian CEPA antara Uni Eropa dan Vietnam. Setelah perjanjian itu diratifikasi, nilai perdagangan kedua pihak melonjak hingga 20%, dari €56 miliar menjadi €67 miliar. Ia optimistis tren serupa juga akan terjadi dalam hubungan perdagangan Indonesia–UE.
“Diperkirakan tren yang sama bakal terjadi antara Indonesia dan UE,” kata putra dari pengusaha kawakan Aburizal Bakrie itu.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya momentum ini di tengah kondisi global yang tidak menentu akibat ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi. Anin menyatakan sebagai mitra bisnis, Indonesia dan Uni Eropa harus semakin mendekat dan mempererat kerja sama.
"Kita baru saja mencapai kesepakatan politik mengenai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius," ucapnya.
Adapun kesepakatan IEU CEPA mencakup berbagai sektor strategis seperti tekstil, komoditas, minyak sawit (palm oil), dan sektor penting lainnya yang amat dibutuhkan negara-negara di Uni Eropa.
Di era yg multipolar ini, lanjut Anin, berbagai perusahaan Indonesia dan para anggota Kadin harus memanfaatkan momentum ini untuk melakukan diversifikasi.
Pelaku usaha didorong aktif mengeksplorasi pasar baru untuk meningkatkan perdagangan internasional guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Anindya mengaku bertemu dengan CEO Business Europe yang merupakan kumpulan pengusaha Eropa untuk melakukan kolaborasi intensif.
"Hal ini agar pelaku usaha dan pemimpin bisnis di Uni Eropa dan Indonesia bisa memanfaatkan IEU CEPA," pungkasnya. (E-4)