
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, bertekad untuk kembali mencapai swasembada pangan. Dengan capaian tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semoga kita bisa mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bersama bahwa Kotawaringin Timur ini nantinya swasembada pangan, seperti yang dulu pernah kita raih pada saat kita masih bergabung (sebelum pemekaran daerah) dengan Katingan dan Seruyan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim Sepnita, Minggu, (11/5).
Pemekaran wilayah Kotim pada tahun 2002 menjadi tiga daerah yaitu Kotim, Katingan, dan Seruyan. Hal ini berdampak pada terbaginya potensi pertanian, termasuk sentra-sentra produksi pangan. Khususnya Katingan, yang kini menjadi salah satu penghasil beras utama di Kalimantan Tengah.
Pemerintah Kotim kini berupaya keras meningkatkan produktivitas pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk.
"Ini juga sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto pada urutan kedua yakni mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan. Ini bisa dimulai dari swasembada pangan di daerah," jelas Sepnita.
Pemerintah Kotim memprioritaskan sektor pertanian dengan mengolaborasikan program-program dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Upaya ini telah menunjukkan hasil positif, menjadikan Kotim sebagai kabupaten ketiga penghasil padi terbesar di Kalimantan Tengah setelah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
"Upaya ini memerlukan dukungan semua pihak. Pemerintah terus mendorong melalui berbagai program dan bantuan. Ini tentu harus disambut dan dijalankan oleh petani, dibantu instansi terkait lainnya agar hasilnya lebih optimal dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan," pungkasnya. (H-1)