Penemuan Naskah Langka Abad ke-13 Tentang Merlin dan Raja Arthur di Universitas Cambridge

4 hours ago 1
Penemuan Naskah Langka Abad ke-13 Tentang Merlin dan Raja Arthur di Universitas Cambridge Peneliti Universitas Cambridge menemukan halaman naskah abad ke-13 yang menceritakan kisah Merlin dan Raja Arthur. (Błażej Mikuła/Amélie Deblauwe/Cambridge University Library)

PARA peneliti dari Universitas Cambridge di Inggris menemukan sebuah halaman naskah abad pertengahan yang dibalut sebagai sampul buku. Sampul buku yang ditemukana merupakan sebulan perjalanan tentang Merlin dan Raja Arthur

Dua halaman yang ditemukan merupakan salinan dari abad ke-13 tentang “Suite Vulgate du Merlin.” Naskah ini ditulis seorang juru tulis pada abad pertengahan yang dituliskan dalam bentuk bahasa prancis kuno. Naskah ini juga menjelaskan sekuel dari kisah legenda Raja Arthur. Pada saat ditemukan, hanya tiga lusin salinan sekuel yang hingga kini masih ada. 

Menurut spesialis Prancis dalam koleksi dan penghubung akademik Universitas Cambridge, Irene Fabry- Tehranchi, mengatakan naskah ini dikenal sebagai siklus Lancelot-Grail yang merupakan kisah romansa Arthurian yang populer di kalangan bangsawan. 

Para tim peneliti melakukan pencitraan dan computed tomography (CT), untuk membuat model 3D dari naskah yang ditemukan untuk menghindari resiko-resiko yang bisa merusak naskah asli ini. Pemindaian ini mengungkapkan bagaimana teknik penjilidan buku pada masa itu yang jauh lebih detail dan bersembunyi.

"Ini bukan hanya tentang teks itu sendiri, tetapi juga tentang artefak material. Cara itu digunakan kembali  untuk memberi tahu kita tentang praktik arsip di Inggris abad ke-16. Ini merupakan bagian dari sejarah dengan sendirinya,” ujar Fabry Tehranchi. 

Bahasa Prancis Kuno

Sian Collins, seorang mantan asiparis Cambridge, mengatakan bahwa pertama kali ia melihat fragmen naskah ini pada tahun 2019 saat membuat catatan tentang perkebunan milik keluarga Venneck dan Heveningham, Inggris. 

Namun, Sian Collins, yang kini menjabat sebagai kepala koleksi dan arsip khusus di Universitas Wales Trinity Saint David, mengamati naskah tersebut ditulis dengan bahasa Prancis Kuno yang merupakan bahasa yang dipakai kalangan aristokrat dan istana kerajaan Inggris setelah terjadinya Penaklukan Norman tahun 1066. Dia juga menemukan nama-nama seperti Gawain dan Excalibur dalam naskah tersebut.

Collins dan tim peneliti lainnya dapat menjelaskan teks yang menggambarkan pertarungan serta kemenangan akhir Gawain, beserta saudara-saudaranya dan ayahnya Raja Loth, melawan Raja Saxon Dodalis, Moydas, Oriancés, dan Brandalus. Halaman lain menggambarkan suasana di istana Raja Arthur, di mana Merlin muncul dalam penyamaran sebagai seorang pemain harpa yang megah. 

Kedua adegan tersebut adalah bagian dari "Suite Vulgate du Merlin," yang ditulis tahun 1230, sekitar tiga dekade setelah "Merlin" yang menceritakan asal usul Merlin dan Raja Arthur, diakhiri dengan penobatan Arthur.

"Sequel ini mengisahkan awal kekuasaan Arthur. Iamenghadapi pemberontakan dari para baron Inggris yang meragukan sahnya dan harus melawan penjajah dari luar, yaitu Saxon. Sepanjang waktu itu, Arthur didampingi oleh Merlin yang memberikan saran strategis dan membantunya dalam pertempuran. Kadang-kadang, Merlin bisa mengubah bentuknya untuk mengesankan dan menghibur lawan bicaranya,” ujar Fabry Tehranchi. 

Para peneliti percaya metodologi yang mereka kembangkan untuk proyek ini dapat diterapkan pada manuskrip rapuh lainnya, terutama yang digunakan kembali untuk penggunaan lain dari waktu ke waktu, untuk memberikan jenis analisis yang tidak merusak. Tim berencana untuk membagikan metodologi dalam makalah penelitian yang akan datang. (CNN/Z-2)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |