Joko Anwar(MI/Nike Amelia Sari)
FILM Legenda Kelam Malin Kundang persembahan Joko Anwar bersama rumah produksi Come and See Pictures menggandeng Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo sebagai sutradara. Film ini menjadi karya debut Rafki dan Kevin.
Melalui film Legenda Kelam Malin Kundang, menjadi komitmen bagi rumah produksi Come and See Pictures yang didirikan duo Joko Anwar dan Tia Hasibuan untuk melahirkan suara-suara baru dari generasi sineas baru Indonesia. Sebelum menyutradarai debut mereka, Kevin Rahardjo sendiri mengawali karier di industri perfilman dengan mengikuti magang di Come and See Pictures.
Sementara itu, Rafki Hidayat mengikuti klinik penulisan skenario dari Joko Anwar dan Come and See Pictures. Dari klinik tersebut, kemudian Rafki turut mengembangkan naskah Legenda Kelam Malin Kundang bersama Aline Djayasukmana yang turut menulis skenario ini dan menjadi peserta di klinik penulisan. Di film ini, selain menjadi produser Joko Anwar turut menulis skenario bersama Rafki dan Aline. Joko Anwar juga menjadi penyunting gambar film ini.
Produser dan penulis skenario film Legenda Kelam Malin Kundang, Joko Anwar mengungkapkan pentingnya regenerasi di industri perfilman untuk memunculkan suara-suara baru dari sineas Indonesia. Hal ini juga untuk merawat kepercayaan penonton yang saat ini telah menaruh kepercayaan terhadap film-film Indonesia.
"Kita butuh orang-orang baru dari generasi baru dalam perfilman kita, agar film Indonesia beragam. Salah satu yang paling penting adalah dengan mengeluarkan suara-suara baru," ungkap Joko Anwar, dalam jumpa pers film Legenda Kelam Malin Kundang yang digelar di RM Padang Merdeka Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (1/10).
Sebagai informasi, Come and See Pictures adalah production house yang didirikan Joko Anwar dan Tia Hasibuan pada 2020 yang berkomitmen untuk memproduksi film-film berkualitas dengan cara bercerita yang unik serta craftsmanship yang tinggi.
Film pertama yang mereka produksi adalah Pengabdi Setan 2: Communion untuk Rapi Films. Selain Siksa Kubur, Come and See Pictures juga memproduksi series original Netflix berjudul Nightmares and Daydreams yang tayang tahun 2024, serta memproduksi film panjang untuk Amazon MGM Studios bertajuk "Pengepungan di Bukit Duri" dan menjadi film action thriller dewasa Indonesia terlaris sepanjang masa.
Sinopsis
Film Legenda Kelam Malin Kundang mengangkat sebuah kisah dari legenda cerita rakyat yang diinterpretasi ke dalam konteks kisah manusia di kehidupan modern.
Film ini menafsirkan kembali cerita rakyat dalam balutan drama misteri yang mencekam. Legenda Kelam Malin Kundang membawa tema tentang trauma antar-generasi (intergenerational trauma).
Film tersebut diproduseri Joko Anwar dan Tia Hasibuan, dan dibintangi oleh Rio Dewanto, Faradina Mufti, Vonny Anggraini, Jordan Omar, Sulthan Hamonangan, Gambit Saifullah, Nova Eliza, dan Tony Merle.
Film Legenda Kelam Malin Kundang mengisahkan seorang pelukis yang dikenal lewat karya-karya micro painting yang mendunia, baru saja pulih dari kecelakaan.
Ketika ia berusaha kembali menjalani hidupnya, seorang perempuan tua tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya. Tapi dia tidak ingat wajah ibu yang dia tinggalkan 18 tahun yang lalu. Alif (Rio Dewanto) terseret masuk ke dalam sebuah rahasia kelam. (Nas/M-3)


















































