Joao Pedro Kecam PSG Usai Insiden Final Piala Dunia Antarklub

4 hours ago 5
Joao Pedro Kecam PSG Usai Insiden Final Piala Dunia Antarklub PENYERANG Chelsea, Joao Pedro.(Dok. Instagram Joao Pedro.)

PENYERANG Chelsea, Joao Pedro, melontarkan kritik pedas kepada Paris Saint-Germain (PSG) usai insiden panas pada laga final Piala Dunia Antarklub 2025 di MetLife Stadium, Senin (14/7).

Chelsea tampil superior dalam laga puncak itu. Cole Palmer memborong dua gol di babak pertama, sebelum Joao Pedro menambah keunggulan untuk memastikan kemenangan 3-0 bagi pasukan Enzo Maresca. Namun, pertandingan berakhir ricuh sesaat setelah peluit panjang dibunyikan.

Ketegangan bermula saat dua pemain PSG, Gianluigi Donnarumma dan Achraf Hakimi, mendatangi gelandang muda Chelsea, Andrey Santos, yang kemudian memicu keributan.

Joao Pedro yang baru direkrut dari Brighton seharga £60 juta atau sekitar Rp1,27 triliun, berusaha melindungi Santos. Namun, pelatih PSG, Luis Enrique, justru mendekati Pedro dan mendorong wajahnya hingga Pedro terjatuh. Enrique kemudian ditahan oleh bek PSG, Presnel Kimpembe.

"Saya datang untuk melindungi Andrey. Saya lihat mereka mengepung dia. Sebagai orang Brasil, saya refleks melindungi teman. Di tengah keributan itu, saya malah didorong. Itu bagian dari sepak bola. Mereka tidak tahu caranya menerima kekalahan," kata Pedro dikutip dari Metro.

Sementara itu, Andrey Santos turut menanggapi insiden tersebut. Ia tak ambil pusing atas insiden tersebut. "Saat itu semua terjadi cepat. Tapi saya tidak akan tunduk pada siapa pun. Jota (Joao Pedro) dan teman-teman datang membantu. Yang penting, kami juara," ujar Santos.

Di pihak PSG, Luis Enrique membantah dirinya memprovokasi keributan. Ia berdalih sedang berusaha melerai. "Kejadian itu seharusnya bisa dihindari semua pihak. Saya mencoba memisahkan pemain-pemain yang terlibat," kata Enrique.

Enrique bahkan menuding Maresca turut terlibat dalam adu dorong di akhir laga. "Setelah pertandingan, ketegangan memuncak. Semua saling dorong. Saya lihat Maresca juga mendorong pemain, lalu didorong balik. Ini situasi yang harusnya tak perlu terjadi. Yang saya lakukan hanyalah mencoba memisahkan mereka," sebutnya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |