Jet Tempur NATO Dikerahkan, Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone dan Rudal

8 hours ago 5
Jet Tempur NATO Dikerahkan, Rusia Gempur Ukraina dengan Ratusan Drone dan Rudal Gedung pemerintahan di Kyiv, yang diserang Rusia(Media Sosial X)

NATO mengerahkan jet tempur pada Rabu (10/9) pagi setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina menggunakan ratusan drone dan rudal.

“Akibat serangan udara intensif oleh Federasi Rusia terhadap wilayah Ukraina, pesawat Polandia dan sekutu mulai beroperasi di wilayah udara Polandia sejak pagi,” tulis Komando Operasional Polandia di media sosial.

Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia meluncurkan 502 drone serang dan umpan serta 24 rudal dalam serangan semalam. Ledakan dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Lviv, Ivano-Frankivsk, Khmelnytskyi, dan Lutsk, yang berada dekat perbatasan Polandia.

Rudal Rusia Penuh Komponen Asing

Ukraina juga mengungkap fakta baru terkait rudal jelajah Rusia yang menghantam gedung pemerintahan di Kyiv, pada Minggu lalu. Rudal Iskander 9M727 tersebut ternyata berisi puluhan komponen asing, termasuk chip elektronik buatan Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Swiss.

Menurut Vladyslav Vlasiuk, Komisioner Presiden Ukraina untuk Kebijakan Sanksi, rudal itu gagal meledak karena lebih dulu rusak dihantam pertahanan udara Ukraina. Ia merilis foto rudal tersebut beserta daftar komponen yang ditemukan di dalamnya.

Setidaknya ada 35 suku cadang buatan perusahaan AS, seperti Texas Instruments, Analog Devices, dan Altera. Beberapa di antaranya diproduksi bertahun-tahun lalu, namun ada juga yang baru dibuat setelah Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada 2022.

Celah Sanksi dan Perdagangan Bayangan

Padahal, negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi ketat untuk mencegah Rusia memperoleh komponen tersebut. Namun Moskow diduga memanfaatkan jalur perdagangan tidak resmi melalui negara ketiga seperti Tiongkok dan Kazakhstan.

Perusahaan Infineon Technologies asal Jerman menegaskan sudah menghentikan semua pengiriman langsung maupun tidak langsung ke Rusia. Namun mereka mengakui sulit mengendalikan distribusi karena memproduksi miliaran chip tiap tahun.

Texas Instruments juga menyatakan bahwa sejak Februari 2022 mereka berhenti menjual produk ke Rusia dan Belarus. Setiap chip yang ditemukan di Rusia disebut masuk melalui jalur ilegal.

Vlasiuk menambahkan, meski rudal terbaru ini masih berisi puluhan komponen Barat, jumlahnya menurun dibandingkan temuan sebelumnya. Kini lebih banyak komponen buatan Rusia dan Belarus. Pemerintah Ukraina sudah melaporkan temuan ini kepada sekutu untuk memperkuat kebijakan sanksi.

Sebagian besar komponen yang ditemukan adalah produk dual-use: awalnya dirancang untuk perangkat sipil seperti elektronik rumah tangga atau gawai pintar, namun kemudian disalahgunakan untuk senjata, termasuk bom terpandu, rudal, dan drone. (BBC/CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |