Jet Siluman Tempuh 2.000 Km untuk Serang Qatar: Begini Cara Israel Menjalankan Operasi

3 hours ago 3
 Begini Cara Israel Menjalankan Operasi Ilustrasi.(AFP/JACK GUEZ)

SERANGAN udara Israel ke kawasan elit West Bay Lagoon, Doha, yang dihuni kantor kedutaan asing dan kompleks hunian mewah, menyisakan tanda tanya besar tentang bagaimana operasi itu bisa dilakukan.

Dikutip dari CNN, yang mengutip sumber Israel menyebut, operasi tersebut telah dipersiapkan berbulan-bulan. 

Lebih dari 10 jet tempur dikerahkan untuk meluncurkan sedikitnya 10 rudal presisi ke satu sasaran. Kompleksitas serangan itu ditunjukkan dengan kebutuhan pengisian bahan bakar di udara agar pesawat mampu mencapai wilayah Qatar.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan senjata yang dipakai tidak terdeteksi radar. Hamas mengonfirmasi lima pejabatnya tewas, termasuk putra sekaligus direktur kantor dari pemimpin Gaza di pengasingan, Khalil Al Hayya. Namun, Al Hayya sendiri selamat. Seorang petugas keamanan Qatar turut menjadi korban.

Pihak Israel disebut-sebut mengandalkan jet siluman F-35I Adir yang didukung F-15I Ra’am sebagai pengawal.

Profesor Ahmed Hashim dari Deakin University mengatakan bahwa jet Adir hampir pasti digunakan, dengan tambahan tangki bahan bakar eksternal dan persenjataan rudal jarak jauh (stand-off missiles) yang memungkinkan serangan dari luar wilayah udara Qatar.

F-35I Adir, merupakan versi modifikasi dari F-35 buatan AS. Jet ini dilengkapi sistem peperangan elektronik buatan Israel, perangkat lunak khusus, dan senjata presisi untuk serangan jarak jauh. Kemampuan siluman membuatnya sulit dideteksi radar dan dapat melancarkan serangan tanpa perlu memasuki wilayah musuh.

Sedangkan F-15I Ra’am, merupakan jet tempur jarak jauh yang mampu membawa muatan besar, dimodifikasi untuk Angkatan Udara Israel. Ra’am diyakini bertugas melindungi Adir selama operasi pengeboman di Qatar.

Faktor Siluman dan Jalur Penerbangan

Dengan jarak sekitar 2.250 kilometer dari Pangkalan Nevatim di Israel ke Doha, kemampuan siluman F-35 memungkinkan jet ini melintas tanpa terdeteksi radar konvensional. Rudal jarak jauh yang ditembakkan dari luar wilayah udara Qatar diyakini diarahkan berdasarkan intelijen darat.

“Rudal-rudal itu bisa bekerja dari jarak jauh. Hampir mustahil pesawat berada tepat di atas Doha,” kata Hashim dikutip dari Gulf News.

Serangan itu berlangsung hanya 30 kilometer dari Pangkalan Udara Al Udeid, markas Komando Pusat AS dan instalasi militer terbesar AS di Timur Tengah. Pangkalan itu dilindungi baterai rudal Patriot, namun sistem itu didesain untuk menghadang rudal balistik, bukan serangan presisi jarak jauh seperti yang dibawa jet F-35 Israel.

“Begitu rudal dilepaskan, sudah terlambat untuk menghadang,” ujar Hashim.

Pemerintah Israel menegaskan serangan itu merupakan operasi mandiri. Gedung Putih menyatakan tidak diberi pemberitahuan sebelumnya, meski pejabat AS belakangan mengakui mendapat informasi saat operasi sedang berlangsung. Qatar membantah keras kabar bahwa mereka menerima peringatan lebih dulu. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |