
JERMAN harus menelan kekalahan mengejutkan 0-2 di kandang Slovakia pada laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (5/9) WIB. Hasil tersebut menjadi alarm serius penurunan performa Der Panzer yang pada dua edisi Piala Dunia terakhir selalu gagal di babak grup.
Kapten tim Joshua Kimmich menilai performa Die Mannschaft jauh dari harapan. Gelandang berusia 30 tahun itu menyoroti kurangnya keberanian serta sikap pantang menyerah dari rekan-rekannya yang membuat Jerman kalah.
Kekalahan dari Slovakia bukan semata soal taktik, melainkan kegagalan dalam menunjukkan sikap bertanding. Dia menyebut ambisi besar untuk meraih trofi Piala Dunia lagi juga hanya akan menjadi omong kosong jika Jerman kembali tampil seperti itu karena peluang lolos ke putaran final pun bisa hilang.
“Jika kami bermain seperti hari ini, kami jelas tidak akan lolos ke Piala Dunia. Semua orang harus sadar apa yang dipertaruhkan,” ucap Kimmich.
Kerap lakukan kesalahan
Jerman kerap melakukan kesalahan pada laga itu. Slovakia, yang duduk di peringkat 52 dunia, tampil lebih agresif dan menekan sejak awal. Setelah beberapa kali lolos dari kawalan lini belakang Jerman, mereka akhirnya memimpin di menit ke-42 lewat sepakan David Hancko.
Keunggulan tuan rumah bertambah di babak kedua ketika David Strelec menusuk dari sisi kanan dan melepaskan tendangan keras melewati Antonio Rudiger yang tampak terlambat bereaksi.
Kimmich tidak ingin tim terlalu larut buntut dari kekalahan tersebut dan fokus memperbaiki diri dan menghadapi laga kedua menghadapi Irlandia Utara.
Sang pelatih Julian Nagelsmann tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Timnya gagal menunjukkan gairah bertanding meski unggul jauh di atas kertas. Di bawah Nagelsmann, Jerman sempat menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah keterpurukan satu dekade terakhir.
“Jika melihat sejarah kami dalam 10 tahun terakhir, bukan berarti kami penuh percaya diri dan bisa bermain hanya dengan 80% kemampuan. Sama saja seperti di Piala Dunia Qatar. Kami tidak punya catatan bagus dalam beberapa tahun terakhir dan seharusnya menyadari itu jika ingin tampil baik di Piala Dunia," imbuhnya.
Dua pilar senior
Timnas Spanyol dalam posisi positif usai dua pilar senior yakni Rodri dan Dani Carvajal kembali tampil setelah absen lama. Keduanya dimainkan pada laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bulgaria di Sofia, Jumat (5/9) WIB.
Kedua pemain itu kembali tampil setelah absen panjang akibat cedera lutut yang membuat mereka harus menepi selama berbulan-bulan.
Juara Euro 2024 itu menang 3-0 atas Bulgaria. Kemenangan itu membuat Spanyol sebagai favorit untuk memuncaki Grup E yang juga dihuni Turki dan Georgia sekaligus menjaga peluang lolos langsung ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Pelatih Luis de la Fuente belum puas karena La Roja belum bermain konsisten. Pasalnya, tiga gol disarangkan di paruh pertama sedangkan permainan di babak kedua mengendur. Spanyol, kata Fuente, harus terus berkembang menghadapi lawan yang lebih tangguh di laga-laga berikutnya.
“Kami sangat menuntut, terutama para pemain sendiri mereka kecewa dengan performa di paruh kedua,” ujarnya.
“Kami senang, tetapi tetap harus melangkah maju. Turki akan menjadi lawan dengan level lebih tinggi dan lebih menantang. Kami harus berusaha tampil lebih baik setiap hari,” imbuhnya.
Masa depan Messi
Lionel Messi menutup laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di kandang sendiri dengan penuh emosi setelah membawa Argentina menang 3-0 atas Venezuela di Stadion Mas Monumental, Buenos Aires, Jumat (5/9) WIB.
La Pulga mencetak dua gol sekaligus menjadikan pertandingan tersebut sebagai penampilan terakhirnya bersama La Albiceleste di tanah kelahirannya.
Meski Argentina sudah memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026, masa depan Messi di ajang terbesar sepak bola dunia itu belum sepenuhnya jelas.
Ketika ditanya soal peluangnya tampil di Piala Dunia Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada tahun depan, Messi hanya menjawab singkat.
“Kita lihat saja," ucapnya dikutip ESPN.
Kapten La Albiceleste itu menjelaskan, keputusan akan ditentukan oleh kondisi fisiknya. Maklum, Messi kini berusia 38 tahun dan ketika Piala Dunia tahun depan akan memasuki 39 tahun.
“Saya akan menuntaskan musim ini, lalu menjalani pramusim, setelah itu masih ada enam bulan. Kita lihat bagaimana kondisi saya nanti. Semoga saya bisa menjalani pramusim 2026 dengan baik, menyelesaikan musim di MLS dengan bagus, lalu baru saya putuskan,” ucap Messi.
Laga kandang terakhir
Brasil menutup laga kandang terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil meyakinkan usai menaklukkan Cile 3-0 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Jumat (5/9) WIB. Kemenangan itu sekaligus menjadi yang keenam secara beruntun bagi Selecao atas Cile.
Tim asuhan Carlo Ancelotti sudah lebih dulu memastikan tiket ke putaran final di Amerika Utara sedangkan Cile tak lagi memiliki peluang. Perbedaan kualitas terlihat sejak menit awal ketika tuan rumah langsung menguasai permainan.
Kemenangan 3-0 membuat Brasil memperpanjang catatan positif di bawah Ancelotti yang belum terkalahkan dalam tiga pertandingan tanpa kebobolan. Hasil itu juga menegaskan posisi Brasil di papan atas klasemen zona Conmebol hanya tertinggal dari Argentina yang sudah memastikan diri sebagai pemuncak grup.
Bagi Cile, kekalahan ini memperpanjang puasa gol mereka menjadi lima laga beruntun dan membuat posisi mereka terancam finis di dasar klasemen jika gagal mengalahkan Uruguay di pertandingan terakhir.
Sejauh ini, total sudah lima tim dari zona Amerika Selatan yang memastikan tiket Piala Dunia 2016. Selain Brasil dan Argentina, tambahan tiga tim yakni Uruguay, Kolombia, dan Paraguay. Dari 10 negara anggota Conmebol, enam akan lolos otomatis sedangkan satu tim lain berhak tampil di playoff antarbenua. (I-1)