Jane Goodall Wafat di Usia 91 Tahun: Warisan Abadi Sang Penyelamat Simpanse

1 month ago 25
 Warisan Abadi Sang Penyelamat Simpanse Jane Goodall, ikon konservasi dan pakar simpanse terkemuka, wafat di usia 91 tahun. Penelitiannya merevolusi sains dan menginspirasi gerakan global melindungi alam.(Instagram)

JANE Goodall, pakar simpanse terkemuka dunia sekaligus ikon konservasi, meninggal dunia di usia 91 tahun. Penelitiannya merevolusi pemahaman manusia tentang primata dan hubungan kita dengan alam.

Dame Jane Goodall, konservasionis legendaris yang dikenal sebagai ahli simpanse paling berpengaruh di dunia, wafat pada usia 91 tahun di California saat melakukan tur ceramah di Amerika Serikat. Menurut Jane Goodall Institute, ia meninggal karena sebab alami.

Sepanjang hidupnya, Goodall tidak hanya meninggalkan jejak besar dalam sains, tetapi juga dalam gerakan global untuk melindungi alam. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kepergiannya sebagai kehilangan besar bagi umat manusia dan bumi. Greenpeace bahkan menyebutnya sebagai “raksasa konservasi sejati” yang menginspirasi jutaan orang.

Revolusi dalam Dunia Sains

Lahir di London pada 1934, ketertarikan Goodall pada satwa muncul sejak kecil lewat buku-buku seperti Tarzan dan Dr. Doolittle. Pada usia pertengahan 20-an, pertemuannya dengan primatolog terkenal Prof. Louis Leakey di Kenya menjadi titik balik. Tanpa latar belakang akademis formal, ia dipercaya melakukan penelitian lapangan di hutan Tanzania pada 1960.

Di sana, Goodall mencatat sejarah dengan menjadi orang pertama yang mendokumentasikan hewan menggunakan alat. Simpanse bernama David Greybeard terlihat memanfaatkan ranting untuk mengambil rayap, sebuah perilaku yang sebelumnya diyakini hanya dimiliki manusia. Penemuan ini mengguncang dunia sains dan membuka paradigma baru tentang evolusi serta kecerdasan hewan.

Melalui publikasi ilmiah, sampul National Geographic tahun 1965, hingga dokumenter yang menampilkan interaksinya dengan simpanse, Goodall memperkenalkan sisi emosional dan sosial primata yang selama ini terabaikan. Ia mengungkap bahwa simpanse memiliki ikatan keluarga yang kuat, bahkan terlibat dalam konflik teritorial layaknya manusia.

Dari Peneliti Menjadi Aktivis

Setelah puluhan tahun meneliti, Goodall beralih menjadi aktivis lingkungan. Ia memperjuangkan pembebasan simpanse dari kebun binatang dan laboratorium, serta menyerukan aksi melawan perubahan iklim dan deforestasi.

Dalam wawancara BBC tahun 2024, ia memperingatkan dunia sedang berada di tengah “kepunahan besar keenam”. Ia menekankan pentingnya melindungi hutan serta memulihkan alam. “Orang pasti menginginkan masa depan bagi anak-anak mereka,” ujarnya kala itu.

Jane Goodall mendirikan Jane Goodall Institute pada 1977, yang kini menjadi salah satu organisasi konservasi paling berpengaruh di dunia. Ia juga menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk gelar Dame dari Kerajaan Inggris (2003) dan US Presidential Medal of Freedom (2025).

Penghormatan Dunia

Sejumlah tokoh dunia memberikan penghormatan, termasuk Pangeran Harry dan Meghan Markle yang menyebut Goodall sebagai “visioner kemanusiaan dan sahabat planet ini.” Aktor Leonardo DiCaprio memujinya sebagai “pahlawan sejati bagi bumi,” sementara mantan PM Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa “belas kasihnya akan terus hidup dalam karya konservasi.”

Meski telah tiada, warisan Jane Goodall akan terus menginspirasi generasi untuk mencintai, melindungi, dan menjaga alam demi masa depan bumi. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |