Ilustrasi(Freepik.com)
EDENA Egypt, bagian dari Edena Group, melakukan joint venture dengan BEK Group Mesir yang dipimpin mantan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab, untuk menjalin kerja sama strategis dengan Cedare, organisasi antarpemerintah yang mewakili 22 negara Arab dan Uni Eropa.
Kerja sama ini dikonfirmasi mantan Menteri Lingkungan Hidup Mesir Khaled Fahmy yang memimpin Cedare, sekaligus memposisikan Edena sebagai platform sekuritas digital utama untuk pasar karbon Timur Tengah dan Afrika.
"Kerja sama dengan Cedare ini mentransformasi posisi global kami. Dikombinasikan dengan kemitraan pemerintah Indonesia, Edena kini menjembatani dua koridor pasar berkembang paling strategis yaitu ASEAN dan MENA, yang mencakup 2,6 miliar orang di lebih dari 70 negara," ungkap CEO Edena Group Wook Lee, dalam keterangannya, Kamis (2/10).
Wook Lee melanjutkan kemitraan ini menciptakan sinergi langsung untuk operasi PT Edena Capital Nusantara di Indonesia. Kredit karbon Indonesia akan mendapatkan akses ke pembeli Timur Tengah, sedangkan real estate Mesir terbuka untuk investor Indonesia melalui perdagangan 24/7 lintas zona waktu Jakarta-Kairo.
Direktur PT Edena Capital Nusantara Yayang Ruzaldy menjelaskan kemitraan dengan afiliasi PBB memperkuat kredibilitas Edena dengan regulator Indonesia dan memposisikan perusahaan untuk menangkap peluang pasar gabungan melebihi US$100 miliar di kedua wilayah.
"Indonesia meluncur pada kuartal keempat 2025, Mesir menyusul kuartal pertama 2026, memungkinkan perdagangan kredit karbon lintas batas dan produk investasi tertoken. Ini merepresentasikan kerja sama Selatan-Selatan terbaik, pasar berkembang terhubung langsung tanpa perantara Barat," jelas Yayang.
Di sisi lain, lanjut dia, kerja sama strategis memberikan Edena akses ke proyek karbon terverifikasi pemerintah Mesir, jalur langsung ke pasar Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, serta database lingkungan 30 tahun Cedare untuk pengembangan pasar.
Sebagai informasi, mitra joint venture Edena Egypt, BEK Group, selama ini membawa pengaruh regional tak tertandingi. Didirikan pada 1949, BEK merupakan salah satu konglomerat keuangan terkuat di Mesir dengan operasi mencakup investment banking, pengembangan infrastruktur, dan proyek real estate bernilai ratusan miliar dollar AS.
Di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Ibrahim Mahlab, yang sebelumnya memimpin Arab Contractors melalui megaproyek termasuk ekspansi Terusan Suez, BEK memiliki akses langsung ke lingkaran penasehat presiden dan jaringan pemerintah regional di 70 negara.
Struktur joint venture ini memastikan Edena Egypt beroperasi dengan dukungan pemerintah dan institusional tertinggi. Setelah pertemuan tingkat tinggi di Kairo, Direktur Eksekutif Cedare Fahmy bahkan mengonfirmasi kerja sama strategis ini membuka jalur pengembangan pasar karbon di 22 negara Arab. Cedare yang didirikan pada 1992 dan sebagai mitra resmi PBB, selama ini mengkoordinasikan kebijakan lingkungan di seluruh negara Arab. (H-2)


















































