Jakarta Masuk Kota Tertinggi Judol, Pramono Sebut Aplikasi Harus Ditutup

7 hours ago 1
Jakarta Masuk Kota Tertinggi Judol, Pramono Sebut Aplikasi Harus Ditutup Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung(MI/ Usman Iskandar)

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sulit untuk memberantas judi online (judol) di Jakarta. Menurutnya, kampanye-kampanye terkait stop judol tidak berdampak, jika masalah utama tidak diberantas.

Pramono mengatakan, untuk kunci pemberantasan judol atau judi daring ada pada hulunya, yakni dengan menutup semua permainannya. Jika itu tak dilakukan, maka permainan judol akan terus muncul dan kampanye seperti apapun tak akan berguna.

"Bukan persoalan kemudian di ujungnya, karena mau campaign (kampanye) apa aja, menurut saya enggak banyak manfaatnya kecuali yang memang judinya ditutup," ujar Pramono kepada wartawan, dikutip Jumat (9/5).

Ia menyebut penutupan aplikasi judol menjadi cara yang dilakukan beberapa negara. Hasilnya, masyarakat tak lagi memainkan judol karena permainannya sudah tak bisa diakses. "Seperti beberapa negara yang betul-betul menutup judi online. Sehingga saya termasuk kalau memang betul-betul mau diberantas ya itunya ditutup total di Indonesia," jelasnya.

Mengapa Jakarta Kota Tertinggi Judol?

Sebelumnya, Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut Jakarta sebagai salah satu kota dengan jumlah transaksi judol tertinggi di Indonesia.

Menanggapinya, Politikus PDIP itu meyakini hal ini terjadi karena banyaknya penduduk dan mayoritas sudah melek internet melalui ponsel. "Ya karena penduduknya padat dan penduduknya banyak dan juga orang sudah menggunakan teknologi HP-nya kan di situ," jelasnya.

Untuk itu, ia menilai pemerintah pusat mesti turun tangan memberantas total permainan judi online. "Sehingga dengan demikian ya itu menjadi, kalau saya, hal yang menyangkut judi online harusnya betul-betul diberantas dari ujungnya. Siapapun yang menyelenggara ini kan bisa," pungkasnya. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |