ITB Tandatangani 4 MoU Strategis dan Jajaki Kolaborasi dengan Tsinghua University

1 month ago 32
ITB Tandatangani 4 MoU Strategis dan Jajaki Kolaborasi dengan Tsinghua University ITB hadir di Second International Conference for Training Excellent Engineers (ICTE 2025) di Beijing.(Dok.ITB)

INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) memperkuat jejaring global terkait teknologi dan riset, serta hilirisasi inovasi  pada Second International Conference for Training Excellent Engineers (ICTE 2025) di Beijing, Tiongkok pada  Kamis-Minggu, 25-28 September 2025.

Dalam forum strategis yang mempertemukan berbagai universitas, industri, pemerintah dan lembaga akreditasi ini, ITB diwakili Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Lavi  Rizki Zuhal yang juga mendapatkan kepercayaan sebagai Keynote Speaker dengan tema “Cultivating Outstanding Engineers in the Era of Global Challenges and Artificial Intelligence Transformation.”

Di kesempatan yang sama ITB juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan empat mitra internasional, yaitu Central South University (CSU), GEM Co. Ltd., Sany Heavy Industry Co. Ltd. dan QND.
Dari keempat kerja sama tersebut, MoU dengan SANY menjadi perhatian khusus karena perusahaan ini merupakan industri alat berat terbesar di dunia. Penandatanganan dilakukan langsung di hadapan Menteri Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Kerja sama ini mencakup kolaborasi di bidang pendidikan dan riset, termasuk rencana pembangunan China–Indonesia School of Excellent Engineers, sebagai sarana kolaborasi untuk menyiapkan talenta terbaik di bidang engineering atau teknik yang adaptif dan berdaya saing global," ungkap Lavi kemarin.

Selain agenda konferensi, delegasi ITB juga melakukan pertemuan bilateral dengan pimpinan Tsinghua University untuk menjajaki kolaborasi di bidang teknologi, kesehatan dan vaksin, serta energi terbarukan. Tsinghua menyampaikan rencana kunjungan balasan ke ITB dalam waktu dekat guna memfinalkan rencana implementasi kerja sama.

Menurut Lavi, kehadiran ITB di ICTE 2025 tidak hanya menegaskan reputasi akademik di tingkat internasional, tetapi juga membuka jalur konkret untuk mempercepat transfer teknologi, program gelar ganda dan hilirisasi riset bersama industri. “Fokus kami adalah menghasilkan dampak nyata bagi mahasiswa, peneliti, dan industri nasional," tuturnya.

Lavi menambahkan, keterlibatan ITB di ICTE 2025 berdampak strategis pada peningkatan reputasi internasional, perluasan jaringan riset industri global dan penguatan kapasitas akademik melalui skema double degree serta mobilitas internasional. 

"Di sisi lain, kemitraan dengan pelaku industri seperti GEM dan SANY membuka peluang pembentukan joint research center dan pilot project di Indonesia untuk mempercepat adopsi teknologi dan memberikan manfaat langsung bagi industri nasional," jelasnya. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |