Anak Gaza.(Al Jazeera)
DIREKTUR Jenderal Kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, Munir Al-Bursh, mengungkapkan bahwa pasukan Israel meninggalkan boneka dan mainan jebakan yang dirancang untuk menarik perhatian anak-anak.
Ia mengatakan hal itu menunjukkan wajah baru genosida yang sedang berlangsung, meskipun gencatan senjata telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Dalam unggahan di Facebook pada Minggu (2/11), Al-Bursh menulis, "Bom berbentuk boneka. Tentara Israel tidak hanya meninggalkan rumah-rumah yang hancur, tetapi juga meninggalkan bom waktu di tangan anak-anak."
"Di gang-gang sempit dan antara reruntuhan rumah, sisa-sisa roket dan peluru yang belum meledak berserakan, seolah-olah mereka melanjutkan misi pembunuhan mereka bahkan setelah tentara pergi," imbuhnya
Ia menegaskan bahwa setiap hari, rumah sakit menerima jenazah anak-anak kecil yang tercabik-cabik, anggota tubuh yang terputus, dan wajah yang rusak karena keingintahuan dan kepolosan masa kecil.
Al-Bursh menjelaskan bahwa sisa-sisa perang yang paling berbahaya yaitu yang menyerupai iblis berwajah malaikat berupa mainan jebakan seperti boneka, burung, dan boneka beruang kecil yang ditinggalkan untuk menggoda anak-anak.
Ketika seorang anak meraih 'mainan indah' itu, kebenaran yang mengerikan meledak di hadapan mereka.
"Tentara yang mengeklaim moralitas telah menanamkan kematian di dalam hati anak-anak itu sendiri," tegasnya.
Ia menyimpulkan, boneka berubah menjadi ranjau darat. "Boneka beruang kecil menjadi alat amputasi dan perusakan dan bola berwarna menjadi perangkap yang merenggut seluruh masa kanak-kanak," tandasnya seperti dilansir dari Middle East Monitor, Senin (3/11). (I-2)


















































