PEMBANGUNAN berkelanjutan tidak lagi menjadi sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak yang harus diwujudkan melalui aksi nyata. Sustainable Development Goals (SDG’s) yang dicanangkan oleh PBB telah menjadi panduan global dalam menjawab tantangan lingkungan, kesehatan, hingga energi.
Salah satu bidang ilmu yang berperan strategis dalam mendukung tercapainya SDG’s adalah bioteknologi. Melalui inovasi, bioteknologi mampu menghadirkan solusi praktis yang ramah lingkungan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
BINUS University, khususnya Program Studi Bioteknologi, mengambil langkah aktif untuk mengintegrasikan penelitian, pengembangan produk, dan edukasi publik dalam kerangka SDG’s. Fokus utama diarahkan pada pemanfaatan eco-enzyme dan penyelenggaraan kompetisi inovasi untuk siswa SMA.
“Program Studi Bioteknologi memiliki peran penting melalui tiga aspek utama: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami mengembangkan produk turunan eco-enzyme sebagai disinfektan dan deterjen pembersih yang ramah lingkungan sekaligus mempromosikan konsep circular waste,” kata Ketua Program Studi Bioteknologi BINUS University, Dwiyantari Widyaningrum dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Senin (22/9).
Dwiyantari menambahkan bahwa selain itu, pihaknya juga aktif menyelenggarakan perlombaan dan pelatihan bagi siswa SMA maupun masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran serta keterampilan dalam menciptakan inovasi ramah lingkungan.
Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik (seperti kulit buah dan sayuran) dengan gula dan air. Cairan ini memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan pembersih alami sehingga sangat potensial digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Produk turunan eco-enzyme ini menggunakan bahan natural sehingga mendukung konsep circular economy: yaitu memanfaatkan limbah organik, mengurangi pencemaran lingkungan, sekaligus menghasilkan produk yang bermanfaat.
LATIH PEDULI SDG’S
Selain melalui riset produk, Bioteknologi BINUS University juga aktif mendorong keterlibatan generasi muda dalam isu keberlanjutan. Hal ini diwujudkan melalui Biospheric Competition dengan tema 'Leveraging Bioresources for a Sustainable Future'.
Kompetisi ini diikuti 82 tim siswa SMA dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta ditantang untuk menciptakan ide inovasi bioteknologi yang relevan dengan SDG’s, mulai dari bidang lingkungan, energi, kesehatan, material baru, hingga pertanian.
Tidak berhenti di kompetisi, peserta juga mendapat pelatihan keterampilan bioteknologi sehingga lebih mengenal potensi sains ini dalam kehidupan nyata. Kegiatan ini bukan hanya membangun kreativitas, tetapi juga membentuk kesadaran generasi muda untuk ikut serta dalam solusi keberlanjutan.
Dengan demikian, setiap langkah yang dilakukan bukan sekadar aktivitas akademik, tetapi bagian dari kontribusi nyata terhadap agenda global.
Melalui pengembangan produk, penelitian ilmiah, hingga kompetisi edukatif, Bioteknologi BINUS University menempatkan diri sebagai pusat inovasi yang menjembatani sains dan masyarakat. Fokus pada eco-enzyme bukan hanya pilihan strategis, tetapi juga simbol komitmen untuk mengedepankan ilmu pengetahuan yang aplikatif, ramah lingkungan, dan berdampak luas.
Program ini juga menjadi sarana branding bahwa bioteknologi bukan sekadar laboratorium, melainkan ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari sabun, deterjen, hingga kosmetik alami, semua bisa menjadi bagian dari transformasi menuju masa depan berkelanjutan.
Inovasi bioteknologi BINUS University membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi motor penggerak pencapaian SDG’s. Melalui produk eco-enzyme dan kompetisi Biospheric, mahasiswa, dosen, dan siswa SMA bersama-sama membangun kesadaran sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi isu keberlanjutan. (H-1)


















































