Ilustrasi(Freepik)
KEPALA Subinstalasi Perencanaan, Produksi, dan Distribusi Makanan RSCM, Khaerani Angelia, S.Gz, RD, CHNMP mengatakan bahwa mencuci wadah yang digunakan untuk mengolah daging dan ayam menjadi tahapan penting untuk mencegah kontaminasi bakteri Salmonella dan Ecolli.
"Air dapat menjadi sumber kontaminan terbesar dalam makanan. Oleh karena itu, proses pencucian wadah dan alat makan perlu diperhatikan dengan baik. Pada proses pencucian wadah atau alat makan tahapan akhir menjadi ujung tombak untuk menghilangkan bakteri yaitu dengan cara membilas dengan air panas (suhu lebih dari 70 derajat Celcius)," ujar Khaerani, dikutip Jumat (3/10).
Ia menambahkan bahwa, tidak disarankan melakukan proses pencucian untuk bahan mentah yang akan disimpan. Selain itu, kontaminasi bakteri juga dapat berasal dari talenan dan pisau yang digunakan sehingga direkomendasikan untuk memisahkan penggunaan talenan dan pisau untuk bahan mentah dan makanan matang.
Lebih lanjut, ia juga tidak menyarankan menggunakan kain lap untuk mengeringkan alat atau wadah makanan dan lebih direkomendasikan menggunakan paper towel atau tisu dapur untuk mengeringkan alat juga wadah makanan.
Adapun bakteri Salmonella dan Ecolli dapat bersumber dari daging yang tidak matang sempurna, kotoran hewan dan air yang tercemar.
Sementara dalam proses pengelolaan makanan, ia menyarankan agar tidak hanya menyarankan proses pemasakan tetapi juga mulai dari proses penyimpanan, persiapan, hingga proses distribusi atau penyajian makanan.
"Pada proses penyimpanan, pastikan bahan makanan disimpan pada suhu yang sesuai standar. Jika bahan baku (seperti ayam, daging dan ikan) akan disimpan dalam waktu singkat 1-3 hari, maka makanan dapat disimpan dengan suhu -5 derajat Celcius - 0 derajat Celcius , tetapi jika makanan akan disimpan dalam waktu lama lebih dari minggu maka dapat disimpan di suhu -10 derajat Celcius. Proses ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri," tambah dia.
Pada saat proses memasak, lanjutnya, ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk menghilangkan bakteri yaitu suhu dan waktu pengolahan.
Setiap metode pengolahan mempunyai standard suhu yang harus dicapai, berikut standard suhu yang dimaksud:
- Makanan Kukus : 90 derajat Celcius
- Masakan Rebus : 95 derajat Celcius
- Masakan Bertumis : 80 derajat Celcius
- Masakan Goreng : 130 derajat Celcius
- Masakan Panggang : 120 derajat Celcius
Waktu pemasakan tergantung dari bahan baku yang diolah.
"Selesai proses pemasakan ada tahapan proses pendistribusian yang menjadi critical point, yang mana pada tahap ini tidak ada lagi proses
pemanasan yang dapat membunuh bakteri sehingga suhu makanan matang harus dipertahankan minimal 60 derajat Celcius dan makanan matang dapat aman disimpan dalam waktu 4-6 jam pada suhu ruang (30 derajat Celcius),"
pungkas Khaerani. (Ant/Z-1)


















































