KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.(Dok. Antara)
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi desakan untuk penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena banyaknya kasus keracunan MBG yang dialami siswa. Dadan mengatakan, pihaknya masih fokus menjalankan MBG sesuai amanah yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.
"Badan Gizi Nasional (BGN) fokus melaksanakan tugas yang diemban," singkat Dadan saat dihubungi, Kamis (25/9).
Diketahui hingga Senin 22 September 2025 BGN telah membagikan 1 miliar porsi MBG kepada siswa dari jumlah tersebut 4.700 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan.
Ia mengatakan BGN masih sangat menyesalkan kejadian keracunan MBG masih ada dan tetapi pihaknya sudah bisa melihat bahwa sebagian besar kejadian ini karena munculnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru. Oleh karena itu ia mendorong para SPPG baru dan lama harus menujukkan perbaikan.
"Kalau bisa menunjukkan perbaikan dan peningkatan kualitasnya dan kami terus melakukan improvement SOP dan penagawasan serta pengendalian," ujar dia.
Sebelumnya Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, atas nama BGN meminta maaf kepada rakyat Indonesia, terutama kepada anak-anak penerima MBG dan para orangtua, terkait dengan kesalahan yang dilakukan SPPG.
"Sampai saat ini kami belum maksimal memberikan yang terbaik, tetapi kami berjanji terus lakukan evaluasi dan perbaikan. Kami sudah melakukan banyak langkah, insya Allah akan terus membaik dan tidak lagi terjadi kejadian seperti ini," tuturnya. (H-3)


















































