Sejumlah kapal tongkang mengangkut material pasir dan batu (sirtu) untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN)(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Plt. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Danis Hidayat Sumadilaga menyampaikan bahwa infrastruktur dasar di IKN sudah siap untuk dihuni.
"Kemudian kalau infrastruktur dasar kan air sudah lengkap, listrik sudah, kemudian aksesibilitas jalan tol, bahkan dilengkapi dengan airport lagi yang sudah disetujui untuk akses masyarakat umum," ucap Danis saat dihubungi, Rabu (24/9).
Di sisi lain, Danis menyampaikan bahwa sebanyak 47 tower hunian di IKN termasuk rumah tapak menteri dan sebagainya sudah siap untuk dihuni.
"Kalau kita lihat Perpres (79 Tahun 2025) itu kan RKP 2025 ya, tapi misal, begini ilustrasinya, di situ disebutkan untuk perpindahan ASN kurang lebih 1.100 kita sudah bisa, sudah mampu untuk memenuhi itu baik dari sisi untuk perkantoran maupun hunian yang didukung air dan listrik," ucap Danis.
Danis memaparkan bahwa telah ada sebanyak 2.800 unit hunian yang siap dihuni dari 47 tower yang sudah selesai dibangun. Dari sebanyak 2.800 unit hunian tersebut, masing-masing unit memiliki 3 kamar, dengan demikian, ada sebanyak 8.000 lebih kamar yang sudah siap dihuni oleh Aparatur Sipil Negara apabila akan ditempatkan di IKN.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Perpres 79 Tahun 2025, jumlah pemindahan dan/atau penugasan ASN ke Ibu Kota Nusantara pada tahun ini ditargetkan sebanyak 1.700-4.000 orang.
"Sekarang 47 tower itu kurang lebih ada 2.800 unit karena kan 1 tower itu kan 60 unit, 1 unit itu terdiri dari 3 kamar. Kalau misalnya kita hitung asumsi bujangan misalnya, ya Itu berarti jumlah kamarnya 3x2.800 berapa? 8.000 kamar gitu ya, padahal di purpose disitu disebutkan ASN yang ditetapkan kan maksimum 4.000 kan? Ya berarti sudah lebih," bebernya. (Fal/M-3)
