Inflasi Jakarta Terkendali Berkat Sinergi TPID

1 month ago 24
Inflasi Jakarta Terkendali Berkat Sinergi TPID Ilustrasi(Antara)

JAKARTA mencatat inflasi sebesar 0,13% (mtm) pada September 2025, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,21% (mtm). Meski meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,05% (mtm), inflasi tahunan Jakarta tetap terjaga di level 2,40% (yoy), masih di bawah angka nasional sebesar 2,65% (yoy), dan berada dalam rentang sasaran 2,5±1% (yoy).

Kenaikan harga terutama didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mencatat inflasi 0,32% (mtm), setelah pada Agustus mengalami deflasi. Peningkatan harga daging ayam ras, cabai merah, dan beras menjadi faktor utama, didorong oleh naiknya harga pakan, terbatasnya pasokan cabai, serta kenaikan harga gabah.

Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya juga mencatat inflasi cukup tinggi sebesar 0,69% (mtm), disumbang oleh lonjakan harga emas perhiasan yang mengikuti tren kenaikan harga emas global. Kelompok Transportasi pun mengalami inflasi 0,07% (mtm) akibat kenaikan tarif angkutan udara.

Namun, tekanan inflasi tertahan oleh deflasi pada beberapa komoditas seperti bawang merah, tomat, dan detergen cair. Penurunan ini didukung oleh masa panen di sentra produksi dan kelancaran distribusi.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menyatakan bahwa kestabilan inflasi tak lepas dari sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta bersama berbagai pihak.

"TPID secara konsisten melakukan langkah-langkah konkret seperti program pangan bersubsidi, pasar murah, serta penguatan urban farming. Ini membuktikan pentingnya sinergi untuk menjaga daya beli masyarakat," ujar Iwan Setiawan.

Koordinasi teknis TPID yang dilakukan secara rutin, kerja sama dengan Perum Bulog dan BUMD pangan, serta pelaksanaan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) menjadi bagian dari strategi 4K, ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

"Dengan penguatan sinergi ini, kami optimistis inflasi Jakarta tetap berada dalam target yang telah ditetapkan hingga akhir 2025," kata Iwan. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |