
DALAM upaya lebih memajukan dunia pencak silat Kamboja, Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, telah menunjuk seorang pelatih senior untuk melatih atlet pencak silat Kamboja selama tiga bulan ke depan.
Untuk memperingati momen penting ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh menyelenggarakan acara serah terima yang dilakukan Duta Besar RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto. Dari pihak Kamboja, hadir Sekretaris Jenderal Federasi Pencak Silat Kamboja, Ou Dara.
Pelatih Indonesia, Lutfan Budi Santosa, adalah salah satu orang pertama yang membawa pencak silat ke Kamboja pada tahun 2023. Saat itu, Pelatih Lutfan memimpin staf pelatih dalam persiapan untuk keikutsertaan Kamboja yang pertama dalam SEA Games ke-32 di Phnom Penh. Hasilnya di luar dugaan, karena Kamboja meraih medali emas pencak silat pertamanya.
Dalam sambutannya, Dubes Santo menyoroti peran pencak silat dalam mempererat persahabatan dan kerja sama p-to-p Kamboja dan Indonesia. “Kedua negara kita memiliki ikatan sejarah yang panjang. Acara hari ini menunjukkan komitmen kita untuk menerjemahkan ikatan ini menjadi saling pengertian yang lebih erat, saling menghormati, persahabatan, dan kerja sama yang konkret,” ungkap Dubes Santo dalam keterangannya.
Sekretaris Jenderal Ou Dara menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia atas dukungan berkelanjutannya terhadap pengembangan pencak silat di Kamboja, menyebutnya sebagai “an act of friendship”. Menyoroti bahwa berbagai gerakan dalam pencak silat mirip dengan Kun Bokator – seni bela diri khas Kamboja, Ou Dara yakin bahwa pencak silat akan berkembang menjadi olahraga populer di Kamboja.
Kedatangan Pelatih Lutfan sangat tepat waktu, karena Federasi Pencak Silat Kamboja sedang mempersiapkan keikutsertaan Kamboja dalam berbagai kompetisi, di antaranya Asian Youth Games ke-3 di Bahrain pada bulan Oktober 2025 dan SEA Games ke-33 di Thailand pada Desember 2025. Lebih dari 90 atlet pencak silat akan bersaing untuk mendapatkan tempat di tim Kamboja pada kompetisi tersebut.
Pencak silat adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Pencak silat telah diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2019. Melalui berbagi pencak silat, Indonesia ingin memperkuat tidak hanya kerja sama bilateral di bidang olahraga, juga mendekatkan masyarakat kedua negara. DPM/Menteri Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja, Y.M. Hangchuon Naron menekankan pentingnya hal ini dalam pertemuan dengan Dubes Santo baru-baru ini.
Didirikan pada tahun 1980, Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa saat ini dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto yang aktif mempromosikan pencak silat di seluruh dunia.
Komitmen untuk mendukung perkembangan pencak silat di Indonesia juga dibahas dalam pertemuan terakhir Presiden Prabowo dengan Presiden Senat Kamboja, Y.M. Samdech Techo Hun Sen, di Jakarta, pada 5 Mei 2025. (H-2)