Ilmuwan Temukan Fosil Predator Puncak dengan Mangsa Buaya Purba di Rahangnya

1 month ago 24
Ilmuwan Temukan Fosil Predator Puncak dengan Mangsa Buaya Purba di Rahangnya Gambaran artistik Joaquinraptor casali , megaraptor yang baru ditemukan dari Argentina.(Andrew McAfee, Carnegie Museum of Natural History)

PARA ilmuwan menemukan jenis dinosaurus baru dari Amerika Selatan, yang menjadi predator puncak, bernama Joaquinraptor casali. Dinosaurus ini panjangnya sekitar 7 meter dan dikenal sebagai pemburu cepat, dengan cakar yang sangat kuat, seperti alat pemangkas pagar.

Menariknya, saat ditemukan, dinosaurus ini masih memegang tulang kaki buaya purba di rahangnya, seolah-olah sedang memakannya saat mati.

Penulis utama, Lucio Ibiricu, seorang ahli paleontologi di Institut Geologi dan Paleontologi Patagonia CONICET di Chubut, Argentina, bersama timnya menemukan fosil yang terawetkan dengan sangat baik.

Fosil tersebut meliputi sebagian besar tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, serta lengan dan kaki. Penemuan ini berasal dari Formasi Lago Colhué Huapi, di bagian tengah-selatan Provinsi Chubut, Patagonia tengah, Argentina.

Joaquinraptor casali adalah dinosaurus theropoda yang termasuk kelompok megaraptor, atau “pencuri besar.” Dinosaurus ini hidup pada akhir periode Kapur, sekitar 70-66 juta tahun lalu, tepat sebelum asteroid di Semenanjung Yucatán menabrak Bumi.

Tabrakan itu menyebabkan kepunahan massal Cretaceous-Paleogen, yang menandai berakhirnya sebagian besar dinosaurus, kecuali beberapa jenis yang menjadi burung hingga sekarang.

"Joaquinraptor memberikan pemahaman yang lebih jelas, tentang bagaimana kelompok dinosaurus predator yang penuh teka-teki ini hidup dan berevolusi," ujar Darla Zelenitsky, seorang paleontolog di Universitas Calgary di Kanada, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. 

Fosil Joaquinraptor casali dianggap sebagai salah satu megaraptor terakhir yang hidup. Penemuan ini memberi kita gambaran penting, tentang fase terakhir evolusi kelompok predator besar ini di Amerika Selatan, tepat sebelum kepunahan massal yang menandai akhir era dinosaurus.

Penemuan ini menunjukkan bahwa megaraptoran (dinosaurus yang masuk ke dalam kelompok Megaraptora, termasuk megaraptor), masih memiliki ukuran tubuh yang besar hingga akhir Zaman Kapur. Kemungkinan, mereka berperan sebagai predator puncak di wilayah Patagonia selatan pada masa itu, menurut para ilmuwan.

Namun, wilayah tempat Joaquinraptor hidup dulu, sangat berbeda dengan Patagonia sekarang yang sejuk dan kering. Analisis sedimen dari lapisan yang sama dengan fosil menunjukkan bahwa, saat itu daerah tersebut kemungkinan adalah dataran banjir hangat dan lembap, yang terletak dekat laut. 

Ibiricu menceritakan kepada Live Science, bahwa jejak pertama fosil Joaquinraptor ditemukan pada tahun 2019, dibutuhkan tiga musim penggalian untuk mengungkapnya sepenuhnya. Fosil ini akhirnya berhasil digali dengan kondisi yang sangat terawetkan. Termasuk sebagian besar tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, serta lengan dan kaki.

Saat penggalian selesai, para peneliti menemukan tulang kaki kerabat buaya, yang masih berada di rahang Joaquinraptor. Temuan ini memberikan petunjuk penting, tentang pola makannya dan menegaskan bahwa dinosaurus ini, kemungkinan besar adalah predator puncak di wilayah Patagonia pada masa itu.

Sumber: Live Science

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |