
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu, 24 September 2025, dibuka menguat 36,08 poin atau 0,44% ke posisi 8.161,28. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,94 poin atau 0,36% ke posisi 813,52.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menyebut IHSG hari ini bergerak variatif di tengah ekspektasi membaiknya perekonomian domestik pada semester II-2025.
"Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan di area 8.150-8.200, selama ditutup di sekitar level 8.050. Namun karena kondisi IHSG di area overbought, waspadai juga potensi pullback minor di kisaran 8.050-8.070," ujar Ratna Lim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, ekspektasi membaiknya ekonomi pada semester II-2025 menjadi faktor positif, meskipun pelemahan nilai tukar rupiah pada akhir-akhir ini menjadi faktor negatif. Data uang beredar dalam arti luas (M2 Money Supply) bulan Agustus 2025 meningkat sebesar 7,6% year on year (yoy) dari sebelumnya 6,6 persen (yoy) pada Juli 2025.
Kenaikan itu sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI) dan paket stimulus dari pemerintah, yang bertujuan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi domestik. Seiring dengan itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berupaya untuk memberantas rokok ilegal, yang mendorong penguatan pada saham-saham emiten rokok.
Dari mancanegara, ekspektasi terhadap berlanjutnya pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menjadi faktor positif. Dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed perlu menyeimbangkan kekhawatiran inflasi dengan melemahnya pasar tenaga kerja dalam keputusan suku bunga mendatang. (Ant/E-3)