IHSG Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Tekanan Rupiah

1 month ago 32
IHSG Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Tekanan Rupiah Ilustrasi(MI/Susanto)

HEAD of Research and Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menuturkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan rekor penutupan tertinggi dengan menguat 0,02% ke level 8.126,6 pada perdagangan kemarin, Kamis (25/9). Kenaikan ini terjadi di tengah tekanan terhadap rupiah.

"Rupiah terus melemah hingga menyentuh Rp16.676 per dolar AS, level terendah sejak April lalu," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/9).

Investor asing kembali mencatatkan arus keluar dana (net outflow) sebesar Rp524,6 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi salah satu yang paling banyak dilepas, dengan nilai jual asing mencapai Rp264 miliar sehingga harga sahamnya terkoreksi 1,3% ke level 7.775. 

Rully mengatakan, meskipun IHSG berhasil mencetak rekor tertinggi, penguatan tersebut dinilai masih bersifat spekulatif. 

"Ini karena tidak ditopang oleh fundamental yang kuat maupun kepercayaan investor yang solid," ucapnya. 

Tekanan pasar semakin terlihat dari kenaikan Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun yang naik ke level 81,83, mencerminkan meningkatnya persepsi risiko. Pada saat yang sama, Rupiah terus melemah hingga mencapai Rp16.676 per USD, level terendah sejak April lalu.

Situasi serupa juga terjadi di Filipina, di mana CDS tenor 5 tahun tembus level 60, tertinggi sejak pertengahan Agustus, diiringi dengan pelemahan Peso. Namun demikian, Rupiah mencatatkan depresiasi terdalam di kawasan dalam lima hari terakhir, yakni 1,5%, dibandingkan Peso 1,0%, Ringgit 0,5%, dan Baht 0,8%.

Lebih lanjut, Rully menjelaskan tekanan terhadap rupiah turut dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas kebijakan fiskal yang ditempuh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang dinilai terlalu agresif dan kurang berhati-hati. Sehingga, dianggap memperburuk sentimen investor terhadap pasar keuangan domestik. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |