Iga Swiatek Tumbang di Roma: Danielle Collins Hentikan Laju Sang Juara Bertahan

4 hours ago 1
 Danielle Collins Hentikan Laju Sang Juara Bertahan Danielle Collins merayakan kemenangannya atas Iga Swiatek di Italia Terbuka(AFP)

LAGA putaran ketiga di Campo Centrale Roma semula diprediksi menjadi ujian berat bagi Iga Swiatek. Siapa sangka tantangan itu justru berubah menjadi mimpi buruk bagi mantan petenis nomor satu dunia tersebut. Alih-alih tampil menggigit seperti di babak sebelumnya, Swiatek justru tampil datar, tak seperti biasanya, dan tersingkir dengan cara yang mengejutkan.

Di sisi lain, Danielle Collins tampil nyaris tanpa cela. Petenis Amerika Serikat itu seperti membawa versi terbaik dirinya ke lapangan, menjalankan strategi dengan presisi tinggi dan determinasi yang tak terbendung. 

Ia meraih kemenangan meyakinkan 6-1, 7-5 yang menandai kemenangan keduanya atas Swiatek dari sembilan pertemuan. Pertandingan ini menjadi kekalahan pertama Swiatek musim ini sebelum mencapai babak perempat final.

Temukan ritme lebih awal

Sejak bola pertama dipukul, Collins langsung menunjukkan intensitas luar biasa. Ia memasuki pertandingan dengan percaya diri penuh, menemukan ritme sejak awal, dan mengendalikan set pertama sepenuhnya. 

Sebaliknya, Swiatek terlihat gugup. Servisnya tidak tajam, pengembalian bola sering melenceng, dan ia kehilangan kendali atas permainan saat memegang servis. Dalam waktu singkat, set pertama pun menjadi milik Collins—sebuah dominasi yang memaksa Swiatek keluar lapangan di akhir set untuk mencari solusi.

Memasuki set kedua, Swiatek mencoba bangkit. Ia menerapkan pendekatan yang lebih agresif dan berhasil mematahkan servis Collins lebih dulu. Namun momentum itu tidak bertahan lama—Collins langsung membalas di game berikutnya. Kedua petenis kemudian saling mempertahankan servis dalam pertarungan yang lebih seimbang. Swiatek sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan permainan yang lebih stabil, meskipun intensitas khasnya hanya muncul dalam momen-momen tertentu.

Break Point

Peluang emas sempat datang di game kesembilan saat Swiatek mendapatkan dua break point yang bisa membawanya menyamakan kedudukan. Tapi Collins tampil tenang, menyelamatkan keduanya dengan permainan solid. 

Di game berikutnya, Collins mendapatkan match point pertamanya, namun Swiatek menundanya dengan salah satu pukulan terbaik dalam laga tersebut. Sayangnya, itu menjadi satu-satunya momen bersinar dari sang juara bertahan. Collins menutup dua game berikutnya dengan dominasi mutlak, menorehkan 32 winner dan hanya 15 unforced error sepanjang laga.

Kekalahan ini menjadi catatan pahit bagi Swiatek. Untuk pertama kalinya musim ini, ia tersingkir sebelum mencapai babak delapan besar. Akibat hasil ini, ia diperkirakan akan turun ke peringkat empat dunia—sebuah penurunan tajam yang mencerminkan betapa mahalnya harga dari kekalahan di Roma ini. (internazionalibnlditalia/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |