Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) “Nusa Indah” yang berdiri di Desa Bumi Harapan IKN terbakar(Yovanda Izabella/MI)
KEBAKARAN melanda Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) “Nusa Indah” yang berdiri di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (1/10) sekitar pukul 17.30 WITA.
Api cepat membesar. Bahan bangunan modular yang digunakan, sebagian mengandung gabus, membuat si jago merah kian sulit dikendalikan. Para pekerja konstruksi yang baru saja selesai beraktivitas di area proyek sontak berhamburan keluar, sebagian berusaha menyelamatkan barang seadanya.
“Banyak pekerja masih berada di sekitar gedung, jadi suasananya cukup panik,” tutur seorang saksi mata di lokasi.
Barisan pemadam kebakaran berdatangan. Sedikitnya lima posko dikerahkan: unit Damkar PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), Damkar Sepaku, Posko Damkar Maridan, Posko Damkar Sotek, dan Posko Damkar Jenebora. Sirene meraung, selang air digelarkan, petugas berjibaku melawan api yang terus merambat ke beberapa lantai.
“Sejumlah tim dari lima posko turut membantu proses pemadaman,” kata Budi Setiawan, personel Damkar Sepaku.
Usaha keras itu membuahkan hasil. Sekitar pukul 18.59 WITA, api akhirnya berhasil dijinakkan. Meski begitu, asap pekat masih membungkus sebagian ruangan, menyisakan bau hangus yang menusuk.
Jurubicara Otorita IKN, Troy Pantouw, menyampaikan keterangan resmi tak lama setelah insiden terkendali. Menurutnya, kebakaran bermula di beberapa kamar pada Tower 14, menjalar dari lantai dua hingga empat.
“Proses pemadaman berlangsung cepat didukung oleh tujuh mobil damkar dan delapan tangki suplai air, total 15 unit pemadam. Sekitar pukul 19.00 WITA, seluruh kebakaran berhasil diatasi,” jelas Troy.
Ia memastikan seluruh penghuni terdampak telah didata lengkap dan kini dipindahkan ke tower lain. “Saat ini aparat sedang melakukan investigasi atas peristiwa tersebut,” tambahnya.
Meski tidak menelan korban jiwa, insiden ini meninggalkan jejak kepanikan di tengah para pekerja yang sehari-hari menumpukan harapan hidup di kawasan baru ibu kota. Malam itu, di balik gedung yang menghitam, mereka harus kembali menata langkah—sembari menunggu jawaban pasti tentang penyebab api yang sempat mengoyak tenangnya hunian pekerja Nusantara. (H-4)
