Bendera nasional Slowakia terlihat pada hari pemilihan parlemen di Trnava, Slowakia, pada 29 Februari 2020.(Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images)
HUNGARIA dan Slowakia menentang rencana Uni Eropa menghentikan pasokan energi bagi Rusia di tengah meningkatnya tekanan dari pemerintah Amerika Serikat agar sekutu berhenti membeli energi ‘Negeri Beruang Merah’.
Hungaria dan Slowakia masih menjadi salah satu dari sedikit negara Eropa dan anggota Uni Eropa yang tetap mengimpor minyak dan gas Rusia setelah invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada 2022.
Pemimpin kedua negara tersebut kembali mengkritik Uni Eropa, Minggu (28/9), atas rencana blok tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia.
Berbicara pada peringatan 130 tahun Jembatan Maria Valeria, yang menghubungkan Sturovo, Slovakia, dan Esztergom, Hungaria, Perdana Menteri Slowakia Robert Fico mengataka, "Tidak seorang pun boleh mendikte kami dari mana harus membeli minyak dan gas. Karena menurut hukum internasional, negara berdaulatlah yang menentukan bauran energinya."
"Dan saya sependapat dengan Perdana Menteri Hungaria bahwa keputusan ideologis politik untuk sepenuhnya memisahkan Eropa dari minyak dan gas Rusia tidak hanya akan sangat merugikan Hungaria dan Slowakia, tetapi juga akan secara signifikan merusak seluruh Uni Eropa," imbuhnya seperti dikutip Euronews.
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyuarakan kekhawatiran tersebut, menuduh Brussels menerapkan kebijakan yang akan merusak kawasan. "Seperti kekaisaran-kekaisaran lama yang memerintah kita, kini Uni Eropa telah menjadi proyek perang. Sekarang, ketika Brussels berbicara tentang perdamaian di Eropa, itu sebenarnya berarti perang," kata Orban.
Komisi Eropa mengumumkan pekan lalu bahwa mereka sedang bersiap untuk mengenakan tarif atas impor minyak Rusia yang masih mengalir ke Uni Eropa melalui Hungaria dan Slowakia.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya tekanan dari Presiden Donald Trump, yang telah mendesak sekutu NATO untuk berhenti membeli energi Rusia, dengan alasan perang di Ukraina dapat berakhir jika Moskow terputus sepenuhnya.
Baik Orban maupun Fico menentang langkah cepat untuk menghentikan pasokan energi Rusia, dengan alasan biaya ekonomi dan keamanan energi.
Budapest mengatakan kendala geografis dan infrastruktur membuat transisi dari pasokan Rusia hampir mustahil. Para kritikus berpendapat sikap Hungaria dan Slowakia melemahkan posisi kolektif Eropa dalam menentang perang Rusia di Ukraina. (The Kyiv Independent/B-3)


















































