YAYASAN Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Program Implementasi Area Lembata menyelenggarakan Workshop Pencegahan HIV/AIDS di Aula Ballroom Olimpic, Kamis (11/9). Kegiatan itu merupakan bagian dari program kesehatan yang menyasar remaja, sekolah, komunitas, serta pemangku kepentingan di Kabupaten Lembata.
Sejak tahun 2017 hingga 2022 tercatat 242 kasus HIV/AIDS di Lembata. Kondisi tersebut mendorong Plan Indonesia untuk mengedepankan langkah preventif berupa edukasi, sosialisasi, hingga advokasi kebijakan agar pencegahan dapat dilakukan secara lebih efektif dan menyeluruh.
Workshop ini melibatkan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala desa, kepala sekolah, puskesmas, Asosiasi Sepak Bola Kabupaten Lembata, serta 23 sekolah dan 10 desa sasaran program. Kegiatan itu dirancang untuk menyamakan pemahaman, memperkuat sinergi, dan mendorong peran aktif seluruh pihak dalam upaya menekan angka penyebaran serta memperkuat pencegahan HIV/AIDS di Lembata.
“Melalui workshop ini, kami ingin memperkuat pemahaman dan kapasitas remaja serta komunitas agar mereka dapat hidup sehat, positif, dan produktif. Pencegahan HIV/AIDS membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari sekolah, keluarga, komunitas hingga pemerintah daerah, program ini akan berjalan hingga bulan Juni tahun 2026. Diharapkan dengan adanya upaya ini, kita bisa memperkuat pencegahan HIV/AIDS melalui edukasi yang berkelanjutan,” kata Manager Programme Implementation Area Lembata – Plan Indonesia Erlina Dangu.
Selain workshop, rangkaian kegiatan pencegahan HIV/AIDS yang digagas Plan Indonesia juga mencakup survei ke sekolah dan desa untuk mengukur pengetahuan dasar pelajar dan masyarakat tentang HIV/AIDS, menilai sikap terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), mengidentifikasi perilaku berisiko, serta mengetahui kebutuhan informasi dan akses layanan kesehatan.
Edukasi melalui sosialisasi dan kampanye di tingkat sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman serta mengurangi stigma.
Penguatan kapasitas siswa dan kaum muda agar mereka menjadi pendidik sebaya yang mampu menyebarkan informasi benar tentang HIV/AIDS.
Kompetisi Girls Football sebagai bagian dari kampanye kreatif pencegahan HIV/AIDS, sekaligus wadah pemberdayaan anak perempuan di Lembata. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata, Nefri Eken Ma Ne ditemui seusai memberikan materi pada kegiatan ini menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas bergabungnya Plan Indonesia dalam upaya pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Lembata.
Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi KPAD Kabupaten Lembata adalah keterbatasan anggaran dan fasilitas untuk pendampingan serta advokasi populasi kunci, termasuk pendampingan kelompok dukungan sebaya (KDS) dalam memutus rantai penyebaran HIV. Karena itu, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memperkuat upaya pencegahan tersebut.
Nefri juga menegaskan pentingnya peran desa dan sekolah dalam edukasi untuk menciptakan lingkungan yang bebas stigma terhadap ODHA-ODHIV serta mendukung upaya pencegahan berkelanjutan.
“Desa bisa anggarkan untuk sosialisasi rutin lalu undang KPAD untuk sosialisasi, sedangkan sekolah bisa mengalokasikan waktu dan mengundang KPAD untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan HIV. Selain itu upaya yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak ini akan semakin kuat jika ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten dengan membentuk satuan tugas pencegahan HIV/AIDS,” kata Nefri.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata. Plt. Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Merry Beyeng, menyampaikan apresiasi atas bergabungnya Plan Indonesia dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Menurutnya, mewujudkan masyarakat yang sehat membutuhkan kerja sama multipihak.
“Ini sejalan dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh teman-teman Dinas Kesehatan di lapangan untuk menanggulangi HIV/AIDS. Dengan bergabungnya Plan Indonesia ini kita semakin bisa memperkuat kerja sama multipihak dalam upaya pencegahan, seperti melalui sosialisasi dan edukasi berkelanjutan di desa dan sekolah,” kata Merry.
Dengan rangkaian kegiatan berupa workshop, survei, diseminasi hasil survey, sosialisasi dan edukasi di sekolah serta desa, hingga kampanye melalui sepak bola perempuan, Plan Indonesia berharap partisipasi lintas sektor dapat semakin memperkuat kolaborasi dalam memutus rantai penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Lembata. (PT/E-4)