The 5th International Conference on Humanities Education, Law, and Social Science(UNJ)
Pengurus Pusat Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (PP Hispisi) kembali menggelar rangkaian kegiatan International Conference yang dilanjutkan Rapat Tahunan guna membahas Program Kegiatan Hispisi 2026. Pada International Conference kelima kali ini, yakni The 5th International Conference on Humanities Education, Law, and Social Science (ICHELSS V), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Surabaya bertindak sebagai tuan rumah.
Turut hadir Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dirjen Saintek Kemdiktisaintek), Ahmad Najib Burhani yang menjadi narasumber bersama Guru Besar dan Rektor UNESA Periode 2014-2018, Warsono. Keduanya membahas peran strategis ilmu sosial dalam merespons tantangan transformasi digital dan perubahan sosial global.
Sejak berdiri pada 10 November 1990, Hispisi hadir sebagai wadah para sarjana pendidikan ilmu-ilmu sosial untuk memperkuat kontribusi keilmuan sosial terhadap pembangunan nasional. Dalam perkembangannya, Hispisi tidak hanya menjadi ruang silaturahmi akademik, tetapi juga motor penggerak inovasi kebijakan publik berbasis ilmu sosial. Beragam kegiatan mencakup penyelenggaraan seminar dan konferensi ilmiah nasional maupun internasional, penerbitan ilmiah, pengembangan kurikulum, advokasi kebijakan publik, serta kerja sama lintas institusi di tingkat nasional dan global.
Pada kesempatan ini, Ketua Umum Hispisi yang juga Rektor UNJ, Komarudin, menegaskan bahwa himpunan telah memasuki usia yang matang dan semakin strategis perannya dalam memperkuat daya saing ilmu sosial Indonesia.
“Hispisi harus mampu memberikan kontribusi konkret bagi arah pembangunan bangsa yang mengedepankan kepentingan nasional, kedaulatan, dan kemandirian. Ke depan, HISPISI perlu memperkuat kolaborasi antar akademisi, praktisi, dan pemerhati pendidikan sosial untuk menyusun peta jalan ilmu sosial yang berkelanjutan, mandiri, dan berkeadilan,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (26/10).
Dalam kegiatan tersebut, Komarudin juga menyampaikan paparan kunci bertajuk Reimagining Social Sciences in the Era of Societal Transformation: Innovations, Integration, and Impact for Sustainable Development Goals. Ia menyoroti pentingnya penataan ulang arah dan paradigma ilmu sosial agar tetap relevan di tengah percepatan transformasi digital dan disrupsi teknologi.
“Menata ulang ilmu sosial di era digital bukan sekadar agenda akademik, melainkan tanggung jawab sosial agar ilmu sosial dan para ilmuwan sosial mampu beradaptasi dengan dinamika zaman dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Menurutnya, ilmu sosial kini berada di persimpangan antara kemajuan teknologi, kebutuhan kemanusiaan, dan keberlanjutan ekologis. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan baru yang lebih integratif dan interdisipliner seperti Computational Social Science (CSS), Citizen Science, Open Data, dan Greening Citizenship. Pendekatan tersebut menjadikan ilmu sosial tidak hanya deskriptif, tetapi juga analitis, prediktif, dan kolaboratif dalam merespons isu-isu global.
Sebagai bentuk komitmen terhadap penguatan peran ilmu sosial di era digital, Komarudin memaparkan beberapa langkah strategis, di antaranya mendorong kolaborasi riset lintas universitas dan lembaga publik dalam pengembangan Ilmu Sosial Digital Berkelanjutan; membentuk policy lab dan social data center sebagai pusat data sosial dan kebijakan berbasis bukti; meningkatkan literasi digital bagi sarjana, peneliti, dan praktisi ilmu sosial; serta mengembangkan model riset sosial kolaboratif berbasis CSS, Citizen Science, Open Data, dan Greening Citizenship.
Di akhir sambutannya, Prof. Komarudin menyampaikan apresiasi kepada Rektor UNESA, Nur Hasan, serta Ketua Panitia ICHELSS V, Wiwik Sri Utami, yang telah sukses menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.
Melalui ICHELSS V dan Rapat Tahunan, Hispisi meneguhkan kembali perannya sebagai motor transformasi ilmu sosial di Indonesia yang mendorong inovasi, integrasi, dan dampak nyata bagi masyarakat. Dalam era globalisasi dan disrupsi digital, Hispisi berkomitmen menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kemanusiaan demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. (E-3)


















































