
HIMPUNAN Bank Milik Negara (Himbara) menyambut positif langkah pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di perbankan nasional. Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Okki Rushartomo meyakini kebijakan tersebut akan memperkuat likuiditas sekaligus mendorong kapasitas penyaluran kredit ke sektor riil, sehingga memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan ekonomi.
"BNI menyambut baik setiap kebijakan pemerintah Penempatan dana di perbankan tentu akan menambah ruang likuiditas dan menjadi stimulus positif dalam mendukung pembiayaan di sektor riil," ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterangan resminya, Jumat (12/9).
Ia menjelaskan dengan memberikan tambahan ruang likuiditas, diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor produktif yang menjadi prioritas pemerintah.
Okki menegaskan, BNI berkomitmen untuk menyalurkan kredit secara sehat dan produktif, sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“BNI berkomitmen untuk tetap menyalurkan kredit secara sehat dan produktif, sejalan dengan prioritas pemerintah,” tegasnya.
Meski demikian, Oki menilai efektivitas kebijakan ini akan amat bergantung pada aturan teknis dan implementasi lebih lanjut dari regulator. Beberapa aspek kunci yang memerlukan kejelasan mencakup skema penempatan dana, tata kelola, jangka waktu, mitigasi risiko, serta prioritas penyaluran kepada sektor-sektor tertentu.
Senada, PT Bank Mandiri Tbk juga mengapresiasi langkah pemerintah tersebut. Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menegaskan, penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan akan dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan kondisi likuiditas internal.
"Serta, melihat dinamika pasar dan arah kebijakan moneter yang berlaku," ucapnya dalam keterangan resmi.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Mandiri akan menjaga peran intermediasi secara sehat dan selektif, khususnya dalam mendukung sektor-sektor produktif yang berorientasi pada penguatan ekonomi kerakyatan.
Dihubungi terpisah, Corporate Secretary BRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Dhanny menyatakan, pihaknya masih mencermati kejelasan lebih lanjut terkait rencana pemerintah memindahkan dana sebesar Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke perbankan.
"BRI akan menunggu lebih lanjut rencana Pemerintah tersebut," kata Dhanny kepada Media Indonesia, Kamis (11/9).
Pihaknya berkomitmen untuk terus bekontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional, baik melalui penyaluran kredit secara prudent di sektor-sektor produktif serta melalui berbagai dukungan terhadap program pemberdayaan lainnya.
Seperti diberitakan, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan enam bank akan menerima penempatan dana Rp200 triliun dari pemerintah. Dana ini merupakan bagian dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar Rp425 triliun yang saat ini berada di rekening khusus BI, dan akan dialihkan ke perbankan.
Bank penerima tersebut ialah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN). Serta dua bank syariah.
"Ada dua bank syariah. Salah satunya PT Bank Syariah Indonesia," kata Purbaya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/9). (H-4)