Hilirisasi Industri Tekan Pengangguran, IMIP Serap 86 Ribu Pekerja

7 hours ago 4
Hilirisasi Industri Tekan Pengangguran, IMIP Serap 86 Ribu Pekerja Di Sulawesi Tengah, kehadiran PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memberi dampak besar bagi perekonomian daerah dengan menyerap puluhan ribu pekerja.(Dok.IMIP)

KEBIJAKAN hilirisasi industri terbukti mendorong penyerapan tenaga kerja sekaligus meningkatkan pendapatan negara. Di Sulawesi Tengah, kehadiran PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) memberi dampak besar bagi perekonomian daerah dengan menyerap puluhan ribu pekerja.

Kini, kawasan industri nikel terintegrasi itu menjadi tumpuan harapan ribuan keluarga. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng per Februari 2025 mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 3,02%. Angka ini lebih rendah 0,13 poin dibanding Februari 2024 yang mencapai 3,15%.

Plt Kepala BPS Sulteng, Imron Taufik J Musa, menyebut jumlah pengangguran pada Februari 2025 sebanyak 49,61 ribu orang, turun tipis dari 49,62 ribu orang pada periode sama tahun sebelumnya. “Industri pengolahan ikut berkontribusi menurunkan angka pengangguran di Sulteng,” ujarnya, Selasa (9/9). 

Capaian itu menempatkan Sulteng sebagai provinsi dengan TPT terendah ketiga secara nasional. Sakernas Februari 2025 juga mencatat tiga sektor utama penyerap tenaga kerja, yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan (44,56%), perdagangan (12,71%), serta industri pengolahan (10,55%). 

Dibanding tahun lalu, pertanian menambah 85,87 ribu pekerja, industri pengolahan 19,79 ribu orang, dan pendidikan 15,78 ribu orang.

Head of Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan, menegaskan keberadaan IMIP diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Morowali dan Sulawesi Tengah secara luas. “Dalam visi dan misi perusahaan, kami ingin memfasilitasi usaha masyarakat lokal dan memberi kontribusi nyata bagi daerah,” katanya, terpisah. 

Hingga 1 September 2025, jumlah tenaga kerja di kawasan IMIP mencapai 86.394 orang. Dari total itu, 92% berasal dari Pulau Sulawesi, dan 8% dari luar daerah. Pekerja asal Sulteng mendominasi dengan 31%, dengan 58% di antaranya dari Kabupaten Morowali.

Tren penyerapan tenaga kerja di IMIP terus meningkat setiap tahun. Pada 2020 tercatat 35.592 orang, naik menjadi 51.542 orang (2021), 68.466 orang (2022), 74.350 orang (2023), dan 83.000 orang (2024).

“Setiap hari ada 200–500 orang mengikuti wawancara kerja. Animo masyarakat sangat tinggi. Mayoritas pekerja kami lulusan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia,” tandas Dedy.

Bagi sebagian masyarakat, bekerja di IMIP menjadi titik balik kehidupan. Banyak yang sebelumnya bekerja serabutan kini mampu memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |