
KEBUTUHAN pupuk bersubsidi sangat vital bagi para petani. Melalui program Beresi Pupuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes meresmikan Kios Pupuk Lengkap (KPL) Unggul Perkasa di Desa Limbangan, Kecamatan Kersana, Brebes.
Di kios ini, petani yang akan membeli pupuk tinggal menunjukkan KTP karena sudah terintegrasi dengan iPubers, aplikasi milik Kementerian Pertanian (Kementan) hasil kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia.
"KPL milik BUMDes Desa Limbangan ini menjadi pionir, semoga bisa diikuti oleh desa-desa yang lain, terpenting jangan sampai masyarakat dihentikan terkait pemerataan pupuk yang dulu banyak dipengaruhi oleh spekulan-spekulan. Sekarang dengan adanya kios ini bisa terjawab dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya," ujar Plh. Sekda Brebes, Tahroni, saat meresmikan kios pupuk di desa setempat, Rabu (18/6).
Tahroni menyampaikan, program Beresi Pupuk bagian dari visi misi Pemkab Brebes dalam memajukan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Peresmian kios pupuk merupakan simbol dari semangat gotong royong, pemberdayaan desa, dan komitmen bersama untuk memperkuat ketahanan pangan.
"Saya mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Limbangan dan BUMDes yang luar biasa progresif menghadirkan KPL Unggul Perkasa ini. Dengan demikian distribusi pupuk akan lebih cepat, lebih tepat, dan lebih mudah dijangkau oleh para petani," terang Tahroni.
PETANI TERDAFTAR
Tahroni menyebut data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) mencatat ada 137.774 petani yang terdaftar, dengan rencana tanam pada 2025 mencapai hampir 196 ribu hektar. Aplikasi i-pubers digunakan di kios pengecer untuk menginput data secara langsung dan akurat.
"Untuk petani yang belum terdaftar atau datanya belum valid, jangan khawatir bisa tetap melakukan penebusan pupuk dengan menunjukkan KTP yang akan dipindai langsung melalui aplikasi," jelas Tahroni.
Tahroni melanjutkan selain mempercepat distribusi pupuk, KPL juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa. BUMDes sebagai pengelola memiliki peran penting untuk memastikan operasional berjalan baik dan manfaatnya bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat.
"Saya titip pesan untuk semua pihak baik perangkat desa, pengelola kios, distributor, hingga para petani, mari kita jaga bersama integritas dan transparansi dalam proses penyaluran pupuk, jangan sampai ada praktik yang merugikan petani," tandasnya.
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes, Furqon Amperawan, menyampaikan jumlah alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 di Kabupaten Brebes di antaranya Urea sebanyak 43.500 ton, NPK 21.500 ton dan organik 1.750 ton. Kemudian jumlah distributor sebanyak 13 dan jumlah KPL sebanyak 170 kios.
"Komoditas yang memperoleh pupuk bersubsidi untuk yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, tebu, kopi, kakao dan ubi kayu," ujar Furqon.
Furqon merinci Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi urea Rp2.250 per kilo, NPK Rp2.300 per kilo dan organik Rp800 per kilo. Penyaluran pupuk bersubsidi dapat melalui kartu tani dan KTP (melalui aplikasi i-Pubers).
"Petani tinggal datang, petugas kios akan menginput jumlah transaksi penebusan pupuk bersubsidi petani. Setelah itu menandatangani nota penjualan, dan setelah transaksi petani dan barang yang ditebus di foto menggunakan aplikasi yang sudah dilengkapi geotagging atau timestamp," jelas Furqon.
DUA GUDANG PUPUK
Manager Area Jateng II PT Pupuk Indonesia Yusuf menambahkan, di Kabupaten Brebes ada dua gudang tempat penyimpanan pupuk yakni di Bulakamba dan Wanasari. Dari gudang tersebut selanjutnya didistribusikan ke 17 wilayah kecamatan se Kabupaten Brebes.
Ketersediaan di Gudang Bulakamba untuk Urea sebanyak 2.334 ton, Wanasari 1.246 ton. Sedangkan untuk NPK di Bulakamba ada 1092 ton, dan Wanasari 2861 ton, dari ketentuan stock cuma 2000 ton. Artinya sudah melebihi kuota yang dibutuhkan. "Ketersediaan pupuk inipun masih akan dikirim terus dari produsen yakni oleh Pupuk Kujang dan Pupuk Petrokimia Gresik," ujar Yusuf. (E-2)