Hebat, Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Produksi Hand Cream Multifungsi dari Limbah Kulit Pepaya

3 weeks ago 27
Hebat, Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Produksi Hand Cream Multifungsi dari Limbah Kulit Pepaya Tim produksi hand cream multifungsi berbahan limbah kulit pepaya yang tergabung dari berbagai program studi di Universitas Syiah Kuala (USK).(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

MAHASISWA yang tergabung dari berbagai program studi di Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil menciptakan inovasi baru bernilai ekonomi dan menjanjikan. Ini produk perawatan kulit inovatif bernama KAYE. 

Produk baru ini merupakan hand cream multifungsi yang memanfaatkan limbah kulit pepaya dan minyak kayu manis sebagai bahan baku utama. Lalu mengedepankan aspek keberlanjutan dan nilai lokal.

Tim lintas berbagai disiplin ilmu tersebut dibimbing oleh Apt. Nadia Isnaini, S.Farm., M.Sc. Sedangkan ketua tim adalah Rahmi Azalia, dan anggota terdiri dari Fadia Hanum, Alya Nadhifah (Farmasi), Rizqa Ilmina (Ilmu Komunikasi), serta Sarah Ardelia (Manajemen).

"Kolaborasi lintas ilmu ini bertujuan menciptakan produk yang tidak hanya unggul secara formulasi, tetapi juga memiliki strategi branding yang kuat" tutur Nadia, pembimbing tim lintas disiplin ilmu tersebut, Rabu (8/10). 

Ketua tim Rahmi Azalia mengatakan, ide produk KAYE diambil dari kata bahasa Aceh, “kaye maneh” yang berarti kayu manis. Ide inovasi ini berawal setelah muncul dari keprihatinan terhadap limbah organik.

Sesuai kajian literatur yang mereka lakukan menunjukkan bahwa kulit pepaya, yang selama ini terbuang, ternyata mengandung antioksidan tinggi. Yakni terkandung flavonoid, vitamin C, dan beta-karoten, serta polisakarida sebagai humektan (penjaga kelembaban) alami.

Adapun minyak kayu manis  ditambahkan (dipakai) karena kandungan cinnamaldehyde dan eugenol-nya yang berfungsi sebagai antioksidan. Kemudian bisa untuk bahan pelembab, dan paling penting, memiliki potensi sebagai pelindung sinar UV.

"Yang membedakan KAYE dari produk lain di pasaran adalah pendekatan multifungsi berbasis bahan alami lokal. Dalam pengujian laboratorium, formulasi kami dengan 0,5 persen minyak kayu manis menunjukkan nilai SPF sebesar 18, cukup untuk perlindungan ringan dari paparan sinar UV" kata Rahmi.

Pembuatan KAYE diawali dengan ekstraksi kulit pepaya melalui metode maserasi. Kulit buah dikumpulkan dari sumber lokal, dikeringkan, dan diekstraksi untuk menghasilkan ekstrak kental berkualitas tinggi.

"Selain manfaat klinis, penggunaan limbah pertanian sebagai bahan utama memperkuat aspek keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Inisiatif ini menawarkan solusi atas permasalahan limbah organik yang belum dimanfaatkan secara optimal di tingkat lokal" tambah Rizqa, anggota tim. 

Sedangkan harganya dibanderol dengan harga terjangkau, Rp25.000, KAYE dirancang sebagai alternatif ekonomis dan berkualitas. Tim berharap KAYE dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berinovasi dan mengangkat potensi lokal menjadi produk bernilai guna tinggi yang kompetitif di pasar. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |