Hari Batik Nasional di Pekalongan Diperingati dengan Nyanting Kain Sepanjang 16 Meter

1 month ago 24
Hari Batik Nasional di Pekalongan Diperingati dengan Nyanting Kain Sepanjang 16 Meter Seorang wanita pengrajin batik asal Pekalongan sedang ikut nyanting batik sepanjang 16 meter di Museum Batik Pekalongan.(MI/SUPARDJI RASBAN)

PERINGATAN Hari Batik Nasional ke-16 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, digelar dengan cara unik. Museum Batik Pekalongan menyiapkan kain batik sepanjang 16 meter yang digarap bersama oleh pemerintah, pengrajin, akademisi, hingga jurnalis.

Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, mengatakan karya kolektif ini jadi simbol kebersamaan sekaligus pengingat bahwa pengakuan batik oleh UNESCO pada 2009 bermula dari Pekalongan.

"Batik itu bukan cuma industri, tapi karya kolektif penuh filosofi. Tahun ini kami ingin membuka kembali kesadaran itu," Nurhayati, Kamis (2/10/2025).

Kain 16 meter tersebut akan diberi pewarna alami pada 10–11 Oktober dan dipamerkan 12 Oktober mendatang. Motif yang dipilih adalah menyesuaikan dengan tema usia 16 tahun penetapan batik sebagai warisan tak benda dari Unesco pada 2 Oktober 2009 yang melambangkan keberlanjutan.

Museum Batik Pekalongan saat ini menyimpan lebih dari 1.300 koleksi batik dari berbagai corak. Beberapa kain bahkan berusia lebih dari 80 tahun. Untuk menjaga kelestarian, sejumlah koleksi langka sudah dibuat replikanya agar tak rusak dimakan usia.

"Dengan koleksi ini, kami ingin menunjukkan bahwa batik bukan hanya milik masa lalu, tapi warisan hidup yang harus terus dirawat,” jelas Nurhayati.

Sesepuh batik Pekalongan, Fathiyah, 80, ikut angkat suara. Ia prihatin dengan maraknya batik sablon atau printing yang kian populer di pasaran. "Sedih rasanya melihat batik sablon, itu mengerikan sekali. Harusnya dilarang. Batik ideal tetap dibuat manual, supaya orang tetap bangga memakainya," ujar Fathiyah.

Fathiyah menilai batik boleh menyesuaikan dengan perkembangan mode, tapi jangan sampai kehilangan nilai tradisi dan pakemnya.

Hari Batik Nasional ke-16 ini mengusung tema "Batik Membumi Generasi Peduli". Selain menegaskan batik sebagai warisan budaya dunia, Pekalongan ingin masyarakat melihat batik bukan hanya sebagai industri, tapi juga sebagai karya seni dan kebanggaan bangsa. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |