Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Selasa 16 September 2025: Kompak Turun

2 hours ago 1
 Kompak Turun Ilustrasi(Antara)

Harga emas di Pegadaian pada perdagangan Selasa, 16 September 2025, mengalami penurunan. Harga emas hari ini, baik produk Galeri24, UBS maupun Antam, kompak anjlok.

Harga emas Antam turun menjadi dari semula Rp2.183.000 per gram menjadi Rp2.181.000 per gram. Harga emas Galeri24 turun dari Rp2.084.000 per gram ke angka Rp2.079.000 per gram..Harga emas UBS turun dari Rp2.113.000 per gram menjadi Rp2.105.000 per gram.

Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas di Pegadaian Selasa 16 September 2025:

Harga emas UBS:

  • ‎Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.138.000
  • Harga emas UBS 1 gram: Rp2.105.000
  • Harga emas UBS 2 gram: Rp4.176.000
  • Harga emas UBS 5 gram: Rp10.320.000
  • Harga emas UBS 10 gram: Rp20.531.000
  • Harga emas UBS 25 gram: Rp51.227.000
  • Harga emas UBS 50 gram: Rp102.242.000
  • Harga emas UBS 100 gram: Rp204.403.000
  • Harga emas UBS 250 gram: Rp510.856.000
  • Harga emas UBS 500 gram: Rp1.020.509.000

‎Harga emas Galeri24:

  • ‎Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.091.000
  • Harga emas Galeri24 1 gram: Rp2.079.000.
  • Harga emas Galeri24 2 gram: Rp4.095.000
  • Harga emas Galeri24 5 gram: Rp10.162.000
  • Harga emas Galeri24 10 gram: Rp20.271.000
  • Harga emas Galeri24 25 gram: Rp50.551.000
  • Harga emas Galeri24 50 gram: Rp101.021.000
  • Harga emas Galeri24 100 gram: Rp201.944.000
  • Harga emas Galeri24 250 gram: Rp504.609.000
  • Harga emas Galeri24 500 gram: Rp1.008.719.000
  • Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp2.017.438.000.

Mengapa Harga Emas Sering Berfluktuasi?

Emas sejak lama dikenal sebagai instrumen investasi yang relatif aman (safe haven), terutama ketika kondisi ekonomi dunia sedang tidak menentu. Namun, meskipun dianggap stabil, harga emas sebenarnya cukup sering berfluktuasi, baik naik maupun turun. Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi dinamika harga logam mulia ini.

  1. Pergerakan Nilai Tukar Dolar AS: Harga emas di pasar internasional umumnya menggunakan acuan dolar Amerika Serikat. Ketika dolar menguat, harga emas cenderung turun karena emas menjadi relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Sebaliknya, ketika dolar melemah, emas menjadi lebih terjangkau sehingga permintaannya naik dan mendorong harga.
  2. Inflasi dan Suku Bunga: Emas sering dijadikan pelindung nilai terhadap inflasi. Saat inflasi meningkat dan daya beli mata uang menurun, investor cenderung beralih ke emas. Namun, kebijakan suku bunga bank sentral—seperti The Federal Reserve di AS—juga berpengaruh. Suku bunga tinggi membuat aset lain seperti obligasi lebih menarik daripada emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga harga emas bisa turun.
  3. Kondisi Ekonomi dan Geopolitik: Ketidakpastian global seperti krisis ekonomi, konflik geopolitik, atau pandemi biasanya meningkatkan minat investor terhadap emas. Situasi ini disebut sebagai “flight to safety”, di mana investor mencari aset yang lebih aman di tengah gejolak pasar. Semakin tinggi risiko global, semakin besar peluang harga emas melonjak.
  4. Permintaan Pasar: Selain sebagai instrumen investasi, emas juga digunakan untuk kebutuhan industri dan perhiasan. Permintaan dari negara-negara konsumen besar, seperti India dan Tiongkok, bisa memengaruhi harga global, terutama ketika memasuki musim pernikahan atau perayaan tradisional yang meningkatkan konsumsi emas perhiasan.
  5. Produksi dan Cadangan Emas: Tingkat produksi tambang emas dunia serta kebijakan bank sentral dalam menyimpan atau menjual cadangan emas turut memengaruhi ketersediaan pasokan di pasar. Jika pasokan terbatas sementara permintaan meningkat, harga emas cenderung naik.

(Ant/E-3)

Berita Lainnya

Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |