Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 16 September 2025: Cetak Rekor Tertinggi

3 hours ago 2
 Cetak Rekor Tertinggi Ilustrasi(Antara)

Harga emas Antam terus melonjak tak terkendali. Pada perdagangan Selasa, 16 September 2025, harga emas hari ini menyentuh Rp2.105.000 per gram, naik Rp12.000 dari perdagangan hari sebelumnya, Rp2.093.000 per gram. Angka terbaru ini menjadi harga tertinggi sepanjang masa.

Berikut daftar lengkap harga emas, Selasa 16 September 2025:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1.102.500.
  • ‎Harga emas 1 gram: Rp2.105.000.
  • ⁠Harga emas 2 gram: Rp4.150.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp6.200.000.
  • ⁠Harga emas 5 gram: Rp10.300.000.
  • ⁠Harga emas 10 gram: Rp20.545.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp51.237.000.
  • ⁠Harga emas 50 gram: Rp102.395.000.
  • ⁠Harga emas 100 gram: Rp204.712.000.
  • ‎Harga emas 250 gram: Rp511.515.000.
  • ⁠Harga emas 500 gram: Rp1.022.820.000.
  • ⁠Harga emas 1.000 gram: Rp2.045.600.000.

Harga buyback atau harga jual kembali emas ke PT Antam juga ikut naik dengan nilai yang sama, yakni menjadi Rp1.952.000 per gram.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, transaksi penjualan emas dikenakan potongan pajak. Untuk penjualan kembali emas ke PT Antam Tbk dengan nominal di atas Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5% bagi pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 3% untuk non-NPWP. PPh 22 tersebut akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang diterima penjual.

Harga emas hampir selalu mengalami pergerakan setiap hari. Itu terjadi karena beberapa faktor baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut beberapa faktor tersebut:

  1. Ketidakpastian Ekonomi Global: Emas dianggap sebagai aset safe haven. Ketika dunia diliputi ketidakpastian—seperti perlambatan ekonomi, resesi, atau gejolak pasar saham—investor cenderung mengalihkan dana ke emas karena dinilai lebih aman. Permintaan yang meningkat inilah yang mendorong harga terus naik.
  2. Inflasi yang Tinggi: Saat inflasi meningkat, nilai mata uang melemah. Banyak orang memilih emas untuk menjaga daya beli kekayaannya. Karena emas tidak bisa dicetak begitu saja seperti uang, logam mulia ini dianggap stabil sehingga harganya terdorong naik saat inflasi tinggi.
  3. Kebijakan Suku Bunga: Kebijakan bank sentral, terutama The Federal Reserve (AS), punya pengaruh besar. Jika suku bunga rendah, investor kurang tertarik menyimpan uang di deposito atau obligasi, sehingga mereka mencari alternatif seperti emas. Aliran dana ke emas ini ikut mendongkrak harga.
  4. Nilai Tukar Dolar AS: Harga emas dunia dihitung dalam dolar AS. Saat dolar melemah, harga emas cenderung naik karena lebih murah untuk pembeli dengan mata uang lain. Sebaliknya, ketika dolar menguat, biasanya emas melemah—tapi jika ada faktor lain seperti krisis global, emas bisa tetap naik.
  5. Permintaan Tinggi dari Negara Konsumen Utama: Negara-negara seperti India dan Tiongkok merupakan pembeli emas terbesar, baik untuk investasi maupun perhiasan. Saat permintaan domestik meningkat, terutama di musim pernikahan atau perayaan besar, harga emas global ikut terdorong.
  6. Produksi dan Pasokan Terbatas: Tambang emas dunia tidak bisa serta-merta meningkatkan produksi dalam jangka pendek. Ketika permintaan melonjak tetapi pasokan terbatas, harga emas pun terdorong naik.
  7. Geopolitik dan Konflik Global: Perang, konflik geopolitik, atau ketegangan antarnegara sering memicu lonjakan harga emas. Hal ini karena investor mencari aset aman untuk menghindari risiko kerugian di aset lain.

(Ant/E-3)

Berita Lainnya

Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |