Harga Emas Antam Hari Ini, Rabu 10 September 2025: Turun Rp12.000

5 days ago 18
 Turun Rp12.000 Ilustrasi(Antara)

Setelah menyentuh angka tertinggi sepanjang masa pada Selasa 9 Septembe 2025, harga emas Antam pada perdagangan Rabu, 10 September 2025, mengalami penurunan. Harga emas hari ini tercatat sebesar Rp2.074.000 per gram, turun Rp12.000, dari sebelumnya Rp2.086.000 per gram.

Berikut daftar lengkap harga emas Antam, Rabu 10 September 2025:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1.087.000.
  • Harga emas 1 gram: Rp2.074.000.
  • ⁠Harga emas 2 gram: Rp4.088.000.
  • ⁠Harga emas 3 gram: Rp6.107.000.
  • ⁠Harga emas 5 gram: Rp10.145.000.
  • ⁠Harga emas 10 gram: Rp20.235.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp50.462.000.
  • ⁠Harga emas 50 gram: Rp100.845.000.
  • ⁠Harga emas 100 gram: Rp201.612.000.
  • ⁠Harga emas 250 gram: Rp503.765.000.
  • ⁠Harga emas 500 gram: Rp1.007.320.000.
  • ⁠Harga emas 1.000 gram: Rp2.014.600.000.

Adapun, harga buyback atau harga jual kembali emas ke PT Antam ditetapkan di angka Rp1.921.000 per gram.

Sesuai aturan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi penjualan emas dikenakan potongan pajak. Khusus untuk buyback dengan nilai di atas Rp10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5% bagi pemegang NPWP, dan 3% bagi non-NPWP. Pemotongan PPh 22 dilakukan langsung dari total nilai buyback pada saat transaksi berlangsung.

Kenapa harga emas Berfluktuasi?

Harga emas bisa bergerak sangat dinamis secara harian. Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan ini:

  1. Kondisi Ekonomi Global: Saat ekonomi dunia tidak stabil, misalnya karena krisis keuangan, resesi, atau gejolak pasar, investor biasanya lari ke emas sebagai safe haven. Permintaan naik, harga pun terdongkrak. Sebaliknya, ketika ekonomi membaik, minat pada emas menurun, sehingga harga bisa turun.
  2. Pergerakan Dolar AS: Emas diperdagangkan dalam mata uang dolar AS. Jika dolar melemah, harga emas biasanya naik karena lebih murah bagi pembeli luar negeri. Sebaliknya, penguatan dolar dapat menekan harga emas.
  3. Inflasi dan Kebijakan Suku Bunga: Inflasi yang tinggi membuat emas lebih menarik karena nilainya tahan terhadap penurunan daya beli uang. Namun, ketika bank sentral (misalnya The Fed) menaikkan suku bunga, investor lebih memilih aset berbunga (obligasi/deposito) dibanding emas, sehingga harga emas bisa turun.
  4. Permintaan dan Penawaran: Selain sebagai instrumen investasi, emas juga dibutuhkan untuk perhiasan, industri elektronik, hingga cadangan bank sentral. Jika permintaan tinggi sementara pasokan terbatas, harga akan terdorong naik.
  5. Situasi Geopolitik: Konflik, perang, atau ketegangan politik sering membuat investor mencari instrumen aman. Dalam situasi ini, harga emas biasanya melonjak. (Ant/E-3)

Berita Lainnya

Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |