Berkunjung ke petani tomat(MI)
GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh bupati dan wali kota di Jawa Timur menyerap tomat di sejumlah daerah menyusul anjloknya harga tomat sementara produksi melimpah.
“Saya minta Bupati dan Wali Kota di Jatim untuk ikut menyerap tomat yang sekarang suplainya melimpah di tingkat petani,” kata Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi kebun Tomat di Wilayah Madiun, Jumat (26/9).
Petani di wilayah Madiun mengeluhkan anjloknya harga tomat yakni Rp2.000 per kilogram, sementara produksinya di tingkat petani berlimpah. Kondisi ini menyebabkan ada 16 daerah di Jatim mengalami deflasi, karena tomat tidak terserap ke pasar sehingga harganya anjlok. Menurut Khofifah, Pemprov Jatim merespon kegundahan petani dan langsung terjun ke lokasi untuk melihat langsung.
“Kalau melihat detil ke lapangan kita tahu apa keluhan mereka,” ucapnya.
Karena itu, Khofifah meminta Bupati dan Wali Kota di Jatim agar ikut menyerap tomat dari petani. Nantinya, bisa dibagikan di sekolah seperti PAUD atau SD untuk dibuat minuman.
Dengan ikut sertanya para Bupati dan Wali Kota diharapkan bisa mengangkat harga tomat di Jawa Timur, khususnya di wilayah Madiun yang menjadi sentra tomat. Pemprov Jatim pun telah membeli tomat petani di Madiun sebanyak 1.300 ton dengan harga Rp4.000 per kilogram.
“Kalau harga di pasar Rp2.000 maka kami beli Rp4.000,” ungkap Khofifah.
Salah satu petani mengakui bahwa harga tomat di wilayah Madiun anjlok. Ini disebabkan produksi di tingkat petani melimpah. “Terima kasih Gubernur yang sudah memborong tomat petani, semoga harga kembali naik,” kata Rohman petani asal Madiun.(M-2)


















































