3 weeks ago
26
Hamas menyerukan kepada Donald Trump dan negara-negara mediator untuk memastikan Israel mematuhi seluruh isi perjanjian.(AFP)
KELOMPOK Hamas resmi mengumumkan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza. Dalam pernyataan resminya, Kamis (9/10), Hamas menegaskan kesepakatan tersebut mencakup penghentian total pertempuran, penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pelaksanaan pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.
“Hari ini kami mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Gaza, menjamin penarikan penuh pasukan pendudukan, membuka akses bagi bantuan kemanusiaan, dan melaksanakan pertukaran tahanan,” demikian pernyataan Hamas yang dikutip oleh CBS News, mitra BBC di Amerika Serikat.
Dalam pernyataan itu, Hamas menyampaikan apresiasi kepada Qatar, Mesir, Turki, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas peran besar mereka dalam memediasi proses negosiasi damai yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Israel Penuhi Kesepakatan
Namun, Hamas juga menyerukan agar Trump dan negara-negara yang terlibat memastikan Israel benar-benar mematuhi seluruh ketentuan dalam perjanjian tersebut. “Kami meminta Presiden Trump dan para pihak yang terlibat untuk menekan pemerintah pendudukan Israel agar sepenuhnya mematuhi isi kesepakatan,” tegas pernyataan itu.
Hamas juga memuji keteguhan rakyat Gaza yang disebut telah menunjukkan “keberanian, kehormatan, dan kepahlawanan yang tiada tanding.” Kelompok itu menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak nasional rakyat Palestina.
“Kami tidak akan pernah meninggalkan hak rakyat kami untuk meraih kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri,” lanjut pernyataan tersebut.
Kesepakatan Tahap Pertama
Kesepakatan ini muncul setelah mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki, bersama dukungan diplomatik dari pemerintahan Trump, berhasil menengahi komunikasi intensif antara Israel dan Hamas. Tahap pertama dari kesepakatan ini juga telah disetujui oleh Israel, yang diharapkan segera menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebelum proses pembebasan sandera dimulai.
Dengan adanya perjanjian ini, harapan akan berakhirnya konflik berkepanjangan di Gaza semakin terbuka. Meski begitu, para pengamat menilai implementasi kesepakatan masih bergantung pada komitmen kedua pihak untuk menepati janji dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera menjangkau warga Gaza yang terdampak perang. (BBC/Z-2)
