Hamas Konfirmasi Anggotanya Tewas akibat Serangan Israel di Doha

6 hours ago 4
Hamas Konfirmasi Anggotanya Tewas akibat Serangan Israel di Doha Asap hitam membubung di Doha, Qatar.(AFP/JACQUELINE PENNEY)

KELOMPOK perlawanan Palestina, Hamas mengumumkan bahwa lima anggotanya tewas akibat serangan Israel di ibu kota Qatar, Doha. Meski demikian, delegasi negosiasi Hamas dipastikan selamat dari insiden tersebut.

Dalam pernyataannya, Hamas menyebut serangan Israel sebagai kejahatan keji dan agresi terang-terangan, dengan menegaskan bahwa serangan itu menargetkan tim negosiasi mereka. 

"Kami menegaskan bahwa musuh telah gagal dalam upaya untuk membunuh saudara-saudara kami di delegasi negosiasi," kata Hamas seperti dikutip Anadolu, Rabu (10/9).

Identitas Korban

Kelompok itu mengungkap identitas lima anggotanya yang tewas, yakni Hammam al-Hayya (putra pemimpin Hamas Khalil al-Hayya), direktur kantor Jihad Lubad, serta tiga ajudan yakni Abdullah Abdel Wahid, Moamen Hassouna dan Ahmed al-Mamlouk.

Hamas juga menyampaikan duka cita atas tewasnya seorang personel keamanan Qatar yang menjadi korban serangan tersebut.

Tuduhan terhadap Israel dan AS

Dalam pernyataannya, Hamas menuding Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan ini. 

"Kami menyatakan bahwa pendudukan Israel dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab atas kejahatan ini karena dukungan terus-menerus Washington terhadap agresi dan kejahatan pendudukan terhadap rakyat kami," tegas Hamas.

Kelompok itu menilai tindakan Israel merupakan agresi terhadap kedaulatan Negara Qatar yang bersaudara, yang bersama dengan Mesir memainkan peran penting dan bertanggung jawab dalam memediasi upaya untuk menghentikan serangan serta mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Momen Negosiasi dengan AS

Hamas menekankan bahwa serangan terhadap timnya dilakukan saat mereka sedang membahas proposal terbaru dari Presiden AS Donald Trump. Hamas menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menginginkan tercapainya kesepakatan.

"Sekali lagi membuktikan bahwa pendudukan Zionis merupakan ancaman serius bagi kawasan dan dunia," sebut Hamas, dengan menuduh Netanyahu menjalankan skema kriminal berupa genosida, pembersihan etnis, kelaparan dan pemindahan paksa.

Komitmen Perlawanan

Meski kehilangan anggotanya, Hamas menegaskan bahwa upaya pembunuhan itu tidak akan melemahkan sikap mereka. 

"Kejahatan teroris ini tidak akan mematahkan tekad gerakan dan kepemimpinan kami, ataupun mengalihkan kami dari perjuangan mempertahankan hak-hak nasional kami dan terus melanjutkan jalur perlawanan hingga pendudukan berakhir dan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya terwujud," katanya.

Kelompok itu kembali menuntut penghentian agresi di Gaza, penarikan penuh pasukan Israel, pertukaran tahanan, distribusi bantuan kemanusiaan, serta rekonstruksi wilayah yang hancur.

Respons Israel

Militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya melancarkan serangan tepat sasaran terhadap pimpinan senior Hamas, namun tidak secara langsung menyebutkan Doha sebagai lokasi serangan. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |