
GUNUNG Marapi di Sumatra Barat erupsi, Sabtu (20/9), pukul 16.24 WIB. Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak sehingga berstatus waspada.
Asap pekat berwarna kelabu dengan intensitas tebal terpantau condong ke arah selatan. Dentuman erupsi juga terekam jelas pada seismogram, dengan amplitudo maksimum 30,5 mm dan durasi sekitar 41 detik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Marapi pada Status Level II atau Waspada.
Sejumlah rekomendasi segera dikeluarkan. Masyarakat, pendaki, maupun wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah utama, yakni Kawah Verbeek.
Selain itu, warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak gunung diimbau mewaspadai potensi banjir lahar, terutama pada musim hujan. Bila terjadi hujan abu, masyarakat disarankan menggunakan masker untuk mencegah gangguan pernapasan.
PVMBG juga menegaskan agar masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi bohong terkait aktivitas Marapi. Pemerintah daerah di Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, dan Agam diminta terus berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk pembaruan informasi.
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas Marapi melalui laman resmi Badan Geologi, PVMBG, maupun aplikasi Magma Indonesia.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api teraktif di Sumatera Barat. Aktivitasnya kerap memunculkan erupsi eksplosif dengan lontaran abu vulkanik yang berdampak hingga ke pemukiman warga. (H-4)