
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Bromo, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9).
Berdasarkan laporan Polres Probolinggo, bus pariwisata bernomor polisi P 7221 UG asal Jember yang mengangkut rombongan tenaga kesehatan (nakes) mengalami kecelakaan diduga akibat rem blong.
Bus sempat menghantam pekarangan warga di sisi kanan jalan sebelum terguling dan terhenti di bahu jalan dengan kondisi rusak parah. Dari total 52 penumpang, delapan orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya luka-luka dan kini dirawat di RSUD dr. M. Saleh, RSUD Ar Rozy, RSUD Tongas, serta Puskesmas Sukapura, Wonomerto, dan Lumbang.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga amal ibadah para korban diterima Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan korban luka segera pulih,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (14/9) malam.
Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya kewaspadaan dan disiplin keselamatan bagi seluruh pihak, khususnya pengelola transportasi wisata.
“Bus pariwisata wajib dalam kondisi laik jalan sebelum diberangkatkan. Cek dan ricek kendaraan adalah hal mutlak demi keselamatan penumpang,” tegasnya.
Sebagai langkah cepat, Gubernur Khofifah telah menugaskan Dinas Perhubungan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap armada bus pariwisata, serta Dinas Kesehatan untuk memastikan seluruh korban mendapat pelayanan medis terbaik.
“Keselamatan penumpang harus jadi prioritas utama. Musibah ini harus menjadi pelajaran penting agar semua armada dirawat rutin dan dipastikan layak jalan,” pungkasnya. (RO/Z-10)