
PELATIH Pep Guardiola mengaku tidak nyaman dengan strategi defensif yang diterapkannya ketika Manchester City hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Arsenal, Minggu (21/9).
Gol cepat Erling Haaland pada menit kesembilan sempat membuka jalan bagi City di Emirates Stadium. Namun, keputusan Guardiola menarik Haaland dan Phil Foden untuk menambah bek justru menjadi bumerang. Dengan formasi lima bek, City terlalu dalam bertahan sehingga Arsenal lebih leluasa menguasai bola.
Gabriel Martinelli akhirnya memanfaatkan kelengahan lini belakang City di masa tambahan waktu. Berawal dari umpan Eberechi Eze, Martinelli lolos dari jebakan offside sebelum menaklukkan Gianluigi Donnarumma dengan sontekan dingin.
Catatan penguasaan bola City hanya 32,8 persen—angka terendah sepanjang karier Guardiola di Premier League. “Saya tak menyangka memecahkan rekor lagi di negara ini,” ucap Guardiola dikutip dari AFP.
“Kami tidak dibangun untuk bertahan dengan lima bek, tapi kadang kami harus menerimanya. Arsenal lebih baik dan itu bisa terjadi.”
Pelatih asal Spanyol itu mengakui keputusannya mirip dengan pendekatan pragmatis Jose Mourinho. Namun, eksperimen tersebut gagal dan City kini terpuruk di peringkat sembilan klasemen, tertinggal delapan angka dari Liverpool di puncak.
Guardiola menegaskan bahwa dirinya tak menyukai strategi itu, meski bisa memahaminya dalam kondisi tertentu. “Saya lebih suka bermain dengan cara lain, tapi lawan lebih baik. Kami harus bertahan dan mencoba selamat. Saya menderita, saya tidak suka, tapi itu kenyataannya,” tegasnya.
Meski kecewa dengan hasil imbang, Guardiola menilai timnya menunjukkan semangat yang sempat hilang musim lalu. “Saya katakan musim ini, saya tidak peduli hasil. Yang saya mau adalah melihat semangat itu kembali. Kami kehilangannya tahun lalu, tapi pekan ini kami menemukannya lagi,” ujarnya.
Di sisi lain, Mikel Arteta enggan mengomentari pilihan taktik mantan mentornya tersebut. “Setiap pelatih melakukan yang terbaik untuk meraih hasil. Itu normal,” katanya.
Pelatih Arsenal itu mengaku bangga dengan permainan timnya meski kecewa karena gagal menang. “Setelah City mencetak gol, padahal sebelumnya mereka tidak menciptakan apa-apa, kami mulai mendominasi. Babak kedua pun menjadi kelanjutannya,” ucap Arteta.
Keputusan Arteta kembali menurunkan trio gelandang Declan Rice, Mikel Merino, dan Martin Zubimendi juga sempat menuai kritik. Namun, ia menegaskan pilihannya tepat. “Saat di Bilbao di Liga Champions, dengan komposisi yang sama, tidak ada yang mempertanyakannya. Saya percaya itu yang terbaik untuk tim,” tandasnya. (I-3)