Ilustrasi--Pemain timnas U-19 Palestina berlatih di Stadion Mohammed al-Dura, Jalur Gaza, pada 2007.(AFP/MOHAMMED ABED)
PRESIDEN FIFA Gianni Infantino menegaskan komitmen organisasi yang dipimpinnya untuk membantu membangun kembali infrastruktur sepak bola di Jalur Gaza sebagai bagian dari upaya rekonstruksi pascaperang.
"Kami akan membantu membangun kembali semua fasilitas sepak bola di Jalur Gaza, menghidupkan kembali sepak bola bersama Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), dan menciptakan peluang bagi anak-anak melalui permainan ini," ujar Infantino, dikutip dari Aljazeera, Selasa (14/10).
Hal ini disampaikan Infantino saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Jalur Gaza yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (13/10).
Infantino menjadi salah satu dari lebih dari 20 pemimpin dunia yang menghadiri KTT itu.
"Sangat penting bagi FIFA untuk hadir di sini, mendukung, membantu, memastikan proses perdamaian ini benar-benar terwujud," ungkap Infantino.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan bahwa FIFA akan berperan aktif memulihkan kegiatan sepak bola di Jalur Gaza dan wilayah Palestina yang lebih luas, termasuk membangun kembali fasilitas yang hancur akibat operasi militer Israel.
Presiden FIFA tersebut menambahkan bahwa pihaknya akan meluncurkan dana khusus untuk pembangunan lapangan baru dan program pembinaan usia muda.
"Peran sepak bola adalah untuk mendukung, menyatukan, dan memberikan harapan," kata Infantino.
Lebih lanjut, Infantino menyebut FIFA juga akan berkontribusi melalui pembangunan mini-pitches dan FIFA Arenas, serta mengundang mitra lain untuk turut bergabung dalam upaya tersebut.
"Sepak bola membawa harapan bagi anak-anak, dan itu sangat, sangat penting," tegasnya.
Sementara itu, PFA kembali menyerukan kepada FIFA untuk menangguhkan keanggotaan Israel. PFA menuding adanya diskriminasi serta partisipasi klub-klub Israel yang berbasis di wilayah Palestina yang diduduki.
Tahun lalu, Komite Disiplin FIFA sempat diminta meninjau tuduhan tersebut. Namun, keputusan akhirnya ditunda dan diserahkan kepada Dewan
FIFA.
Wakil Presiden FIFA, Victor Montagliani, bulan ini mengakui bahwa masalah itu masih belum ditangani.
"Sejujurnya, saya tidak tahu sejauh mana prosesnya. Saya tahu hal ini ada di departemen hukum, tetapi belum ada analisis yang selesai," ujarnya.
"Bila nanti sudah siap diajukan ke dewan, kami akan meninjaunya dan mengambil keputusan yang diperlukan," pungkasnya. (Ant/Z-1)


















































