Gereja Blenduk Berusia 272 Tahun di Kawasan Kota Semarang Selesai Dipugar

17 hours ago 6
Gereja Blenduk Berusia 272 Tahun di Kawasan Kota Semarang Selesai Dipugar Ilustrasi(MI/AKHMAD SAFUAN)

JELANG pembukaan Festival Kota Lama Semarang, Gereja GPIB Immanuel atau lebih dikenal Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama telah berusia 272 tahun diresmikan, setelah selesai direnovasi dengan menelan anggaran Rp28 miliar.

Pemantauan Media Indonesia Senin (8/9) Gereja Blenduk berada di Kawasan Kota Lama Semarang telah selesai direnovasi dengan menelan anggaran Rp28 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setelah melalui proses pemugaran selama satu tahun.

Gereja GPIB Immanuel atau Gereja Blenduk yang telah berusia 272 tahun dibangun pada masa kolonial tersebut, tampak lebih megah dan menjadi ikon di kawasan kota wisata diresmikan pada Minggu (7/9) semakin menarik bersamaan, jelang pembukaan kegiatan nasional Festival Kota Lama Senin (8/9).

"Merupakan sebuah anugerah bagi kita semua dapat berada di tempat yang begitu bersejarah ini, karena Gereja Blenduk bukan hanya bangunan, tetapi simbol kebanggaan, toleransi, dan keberagaman warga Kota Semarang," kata Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin saat meresmikan penyelesaian renovasi Gereja GPIB Immanuel tersebut.

Bangunan gereja berusia 272 tahun ini, menurut Iswar Aminuddin, selesai direhabilitasi oleh  Kementerian PUPR  selama satu tahun dengan menelan anggaran Rp28 miliar, karena untuk memutar bangunan cagar budaya tidak mudah dan harus memenuhi berbagai persyaratan agar tidak melanggar undang-undang.

Bagi Kota Semarang, ungkap Iswar Aminuddin, Gereja Blenduk bukan Ganta sebagai tempat peribadatan saja, tetapi telah menjadi ikon yang sangat menarik bagi pengunjung di daerah ini terutama di kawasan Kota Lama Semarang. "Gereja Blenduk selalu menjadi magnet wisatawan yang datang ke Kota Lama," tambahnya.

Setiap orang yang melewati kawasan Kota Lama, demikian Iswar Aminuddin, dipastiksn  terpesona oleh keindahan Gereja Blenduk, bahkan selalu menyempatkan untuk berswafoto dengan latar belakang gereja ini, serta mengabadikan menjadi dokumen foto yang menarik untuk ditampilkan di media sosial ataupun pribadi.

Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan lebih penting lagi, Gereja Blenduk tidak hanya dilihat dari sisi sejarah maupun pariwisata, tetapi juga dari nilai toleransi yang diwariskan tidak hanya menjadi rumah untuk bertemu dengan Tuhan, tetapi juga menyimpan cerita perjalanan Kota Semarang.

"Siapapun yang datang ke Kota Lama Semarang akan merasakan atmosfer keindahan dan sejarah yang luar biasa di sini, mari kita jaga tidak hanya bangunanya tetapi juga  semangat persaudaraan dan toleransi yang dipancarkan dari setiap sudutnya," ujar Iswar Aminuddin.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |